Aplikasi-aplikasi itu kata mereka memanifestasikan lalu lintas iklan dengan volume tinggi yang mencurigakan dan kebanyakan aplikasi menyamar sebagai editor foto.
“Sebagian besar pengembang menyertakan kata ‘blur’ pada nama aplikasi mereka dan banyak yang mengaku sebagai editor foto yang memungkinkan pengguna untuk mengaburkan bagian gambar,” kata salah satu peneliti dikutip dari laman resmi White Ops.
Para peneliti White Ops pun membagikan bagimana cara mengetahui apakah aplikasi Android yang Anda unduh berbahaya atau tidak.
Jadi, jika Anda mengunduh suatu aplikasi dan tidak muncul di halaman beranda ponsel, aplikasi sudah pasti teridentifikasi palsu. Lalu aplikasi berbahaya tersebut akan mulai membombardir ikan yang muncul begitu saja. (*)
Editor: Boy Surya Hamta
Sumber: CNNIndonesia