Jelang Pencoblosan, Polres Inhu Simulasi Pengamanan TPS

Petugas melakukan simulasi pengamanan TPS. (Foto: Obrin/FokusRiau.Com)

INDRAGIRI HULU-Menjelang pencoblosan, 9 Desember mendatang, Polres Inhu menggelar simulasi pengamanan Tempat Pemungutan Suara (TPS), Senin (30/11/2020) pagi sekitar pukul 09.00 WIB. Simulasi diikuti sekitar 50 personel dan dilaksanakan dalam dua tahap. Menjelang dan saat pemungutan suara.

Sebelum masyarakat pemilih datang ke TPS, petugas melakukan penyemprotan disinfektan lokasi TPS oleh Linmas di area pemungutan suara, sesuai protokol kesehatan.

Kemudian, kotak suara dibawa kedalam TPS oleh petugas TPS dibantu dua anggota Linmas dan Polri. Setelah itu, Ketua KPPS membuka kotak suara dan disaksikan lima saksi.

Saat memasuki TPS, dilakukan protokol kesehatan seperti mencuci tangan, memakai masker, pengecekan suhu badan dan bila terdapat pemilih yang suhu tubuhnya di atas 37°C, langsung dipisahkan ke bilik khusus yang telah disediakan.

Sekira pukul 07.30 WIB, pemilih suara menggunakan hak pilihnya dan mulai berdatangan ke TPS. Lalu ada seorang pemilih datang ke TPS tidak memekai masker dan anggota TPS memberi masker kepada pemilih suara.

Ada juga satu orang pemilih yang suhu tubuh nya lebih dari 37°C dan pemilih tersebut diarahkan kebilik khusus dan di dampingi dua anggota TPS memakai APD lengkap.

Tahap kedua, penghitungan suara, ketika saat penghitungan suara tampak 5 orang tidak merasa puas dan berteriak saat penghitungan suara. Seorang anggota Polri dan 2 anggota Linmas mendatangi dan mengimbau agar tidak melakukan tindakan mengganggu proses penghitungan suara.

Kemudian, anggota sabhara melakukan patroli ke TPS dan membubarkan masyarakat yang mengganggu penghitungan suara tersebut. Penghitungan suara dilanjutkan kembali dan tampak 5 orang tersebut memanggil teman-temannya untuk memprovokasi penghitungan suara tersebut.

Masa mulai datang dengan jumlah yang lebih banyak, dengan sigap anggota Sabhara Polsek menghubungi Kapolsek.

Selang beberapa saat kemudian, Kapolsek tiba di TPS dan melakukan negosiasi kepada masyarakat yg tidak puas dan memprotes penghitungan suara itu, untung saja aksi protes itu berhasil diredam dan penghitungan suara dapat dilanjutkan hingga selesai.

“Simulasi bertujuan untuk meningkatkan Kamtibmas dalam pemilihan bupati dan wakil bupati,” kata Kapolres AKBP Efrizal S.IK melaui PS Paur Humas Aipda Misran disela-sela kegiatan simulasi. (*)

Penulis: Obrin
Editor: Boy Surya Hamta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *