News  

Titik Api di Riau Terus Bertambah, Luas Kebakaran Mencapai 20 Hektare

Petugas melakukan pemadaman karhutla di Riau. (Foto: Istimewa)

PEKANBARU-Jumlah titik api kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau, Senin (22/2/2021) terus bertambah. Titik api baru ditemukan di Kota Dumai dan Kabupaten Bengkalis.

Kepala Manggala Agni Sumatera V Daerah Operasi (Daops) Dumai, Ismail Hasibuan mengatakan, hari ini ada empat titik karhutla yang dilakukan pemadaman.

“Hari ini ada empat titik yang sedang kami upayakan pemadaman bersama TNI, Polri, BPBD dan masyarakat peduli api (MPA), termasuk dari perusahaan,” ujar Ismail melalui pesan WhatsApps, Senin sore.

Selain karhutla di Desa Tasik Serai, Kecamatan Talang Mandau, Kabupaten Bengkalis, hari ini ada tiga titik api baru. Titik api baru ini ditemukan di Jalan Parit Tugu, Kelurahan Mundam, Kecamatan Medang Kampai, Kota Dumai.

Lahan gambut yang terbakar di wilayah ini, berisi tanaman sawit, nanas dan semak belukar. Petugas di lapangan cukup sulit untuk memadamkan api, karena kedalaman gambut mencapai dua meter.

“Sumber air minim di lokasi. Kemudian, angin kencang yang membuat asap menyebar. Untuk luas lahan yang terbakar sekitar enam hektar,” sebut Ismail.

Lalu, titik api di Kelurahan Lubuk Gaung, Kecamatan Sungai Sembilan, Kota Dumai. Lahan yang terbakar di sini cukup luas, yakni sekitar 20 hektare. Kedalaman gambut 1,5 meter. “Yang terbakar di Lubuk Gaung itu kebun sawit dan semak belukar,” sebut Ismail.

Selain itu, titik api juga ditemukan di Kelurahan Sukarjo Mesim, Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis. Namun, di lokasi ini belum diketahui berapa luas lahan yang terbakar. Tim gabungan masih berupaya memadamkan api di gambut sedalam dua meter.

“Kami masih berusaha memadamkan api dan melakukan penyekatan, agar kebakaran tidak semakin meluas,” ujar Ismail.

Sebelumnya, Manggala Agni mengaku membutuhkan bantuan helikopter water bombing untuk pemadaman dari udara. Heli water bombing dibutuhkan untuk pemadaman titik api dibagian tengah, dan beberapa titik lokasi karhutla juga sulit ditembus oleh petugas.

“Ya, memang kita berharap ada bantuan heli buat penyiraman dari udara. Kadang di lokasi kebakaran sumber air terbatas dan jauh,” kata Ismail. (*)


Sumber: Kompas.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *