Gatot Nurmantyo Didesak Kubu KLB Demokrat Sumut Bongkar Nama yang Ajak Gulingkan AHY

Anggota majelis tinggi Partai Demokrat Max Sopacua memberi keterangan kepada awak media seusai melakukan pertemuan tertutup di kediaman Ketum Partai Demokrat di kawasan Kuningan, Jakarta, Senin (9/72021). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

JAKARTA-Politikus Demokrat pro Kubu Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang, Max Sopacua mempertanyakan klaim Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo soal tawaran ikut dalam kudeta Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dari kursi Ketua Umum Partai Demokrat.

“Yang bertemu dengan dia siapa? Kalau enggak begitu yang dia sebut ditemui itu hoaks,” kata Max, Minggu (7/3/2021).

Menurutnya, orang seperti Gatot tak mungkin ujug-ujug langsung ditemui tanpa ada perkenalan terlebih dulu. Untuk itu, ia menuntut Gatot membuka nama orang yang mengaku dari Demokrat dan menemuinya untuk membuktikan pernyataannya bukan kabar bohong semata.

“Pasti memperkenalkan diri dulu, beliaukan jenderal, mantan panglima. Pasti harus kita sopan memperkenalkan diri, pak saya dari ini, nama saya ini,” ucap Max.

Max sendiri membantah pihaknya turut melobi Gatot untuk ikut KLB Demokrat di Deli Serdang tersebut. “Tidak ada, dari kami tidak ada. Kalau menyangkut itu saya minta disebutkan namanya siapa yang bertemu dengan dia,” tegas Max.

Max tak tahu alasan Gatot melontarkan pernyataan yang dianggapnya tanpa bukti itu. “Saya lihat Pak Gatot tak memiliki tujuan apa-apa, mungkin ada yang menggunakan Pak Gatot saja untuk menyampaikan hal-hal seperti itu ya,” ujar Max.

Diberitakan sebelumnya, Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Gatot Nurmantyo mengaku pernah didatangi seseorang, untuk terlibat dalam upaya kudeta atau penggulingan inskonstitusional terhadap Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dari kursi Ketua Umum Partai Demokrat.

Hal itu disampaikan Gatot dalam sesi wawancara di kanal Youtube Bang Arief, Jumat (5/3/2021) tepatnya sebelum pelaksanaan Kongres Luar Biasa (KLB) kubu kontra-AHY yang menunjuk Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menjadi Ketua Umum Demokrat.

“Ada juga yang datang sama saya. Datang, ‘Wuh, menarik juga’. Saya bilang, gimana prosesnya? ‘Begini Pak, nanti kita bikin KLB. KLB terus gimana? Ya nanti visi yang dilakukan adalah kita mengganti AHY dulu. Mosi tidak percaya, AHY turun. Setelah turun, baru pemilihan’, ‘Bapak nanti pasti deh begini, begini’. Oh begitu ya, saya bilang begitu gitu,” ujar Gatot dilansir dari video di akun Instagram miliknya, @nurmantyo_gatot, Minggu (7/3/2021).

Setelah mendengar tawaran tersebut, mantan Panglima TNI itu justru langsung mengingat sosok Presiden ke-6 sekaligus Ayahanda AHY, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

“Saya bilang menurunkan AHY, saya bilang gini lho, ‘Saya ini bisa naik bintang satu, bintang dua, taruh lah itu biasalah. Tapi kalau begitu saya naik bintang tiga itu Presiden pasti tahu kan gitu. Kemudian jabatan Pangkostrad, pasti Presiden tahu. Apalagi Presidennya tentara waktu itu Pak SBY ya kan. Tidak sembarangan gitu,” kata Gatot. (*)


Sumber: Liputan6.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *