Kolom  

Nyali Kecil, Meninggalkan Kebebasan Kembali Jadi Karyawan

Aqua Dwipayana. (Foto: Istimewa)

“Kalau saat sharing Komunikasi dan Motivasi Pak Aqua cerita tentang bersyukurnya bapak jadi orang bebas merdeka dan atasan satu-satunya hanya TUHAN, bakal banyak pegawai yang berhenti kerja. Mereka akan mengajukan pensiun dini untuk mengikuti jejak Pak Aqua. Hal itu akan berpengaruh besar pada perusahaan tempat mereka bekerja,” ungkap beberapa orang senada ke saya.

Perkiraannya seperti itu, namun realitanya tidak. Ternyata mereka yang selama ini sudah berada di zona nyaman, tidak mudah untuk melepaskan kenyamanannya. Hal itu termasuk dialami banyak orang yang telah pensiun alamiah karena usianya sudah memasuki masa pensiun.

Seharusnya kalau sudah pensiun, berusaha secara optimal untuk menikmatinya. Mengisi waktu luangnya dengan berbagai kegiatan positif dan produktif seperti makin mendekatkan diri ke TUHAN, keluarga, intens silaturahim, rajin olahraga, dan lain-lain.

Jika semua aktivitas positif itu dapat dilakukan secara konsisten dengan hati yang bersih dan bahagia, insya ALLAH dapat menikmati hidup. Rasanya waktu 24 jam sehari semalam kurang karena banyaknya aktivitas yang dilaksanakan.

Meski telah pensiun kualitas hidupnya makin meningkat. Bahkan mungkin ada penyesalan dalam dirinya kenapa tidak dari dulu berhenti kerja dan atasan satu-satunya hanyalah TUHAN… Hanya itu, tidak ada yang lain.

Alasan Melakukannya Paling Dominan Faktor Ekonomi
Mereka yang senang dengan zona nyaman dan nyalinya kecil, meski sudah pensiun, keinginannya bukan menikmati masa tuanya dengan berbagai kegiatan positif dan produktif. Setelah terima hak-haknya sebagai pensiunan, ingin kembali jadi karyawan. Meninggalkan kebebasan dan kenyamanan di hari tua yang seharusnya mereka nikmati.

Exit mobile version