INDRAGIRI HULU-Perayaan Idul Adha tahun ini di Kabupaten Inhu, Riau dilakukan dengan cara berbeda. Saat pendemi Covid 19, pemerintah daerah setempat memutuskan untuk meniadakan salat Idul Adha di lapangan dan hanya di masjid dengan menerapkan standar protokol kesehatan.
Masyarakat juga diingatkan untuk tidak menggelar takbir keliling pada malam hari raya Idul Adha 2020, sebagai bentuk ketaatan dan kepatuhan terhadap protokol kesehatan.
Sedangkan untuk pemotongan hewan kurban yang biasanya berlangsung di komplek perkantoran bupati juga ditiadakan dan dilaksanakan di kecamatan. Dimana petugas tetap harus menjalankan proses pemotongan sesuai protokol kesehatan.
“Mengimbau masyarakat yang melaksanakan kegiatan agama untuk tetap mengacu kepada protokol kesehatan, seperti mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak serta terus menggunakan masker,” kata Sekretaris Daerah Kabupaten Inhu Ir. H. Hendrizal MSi kepada FokusRiau.Com.

Tahun ini juga Sekdakab Hendrizal dan keluarga menyumbang satu ekor sapi ke masyarakat di lingkungan tinggalnya. Bahkan, Sekda ikut membantu petugas menyembelih hewan kurban di Masjid Nurul Huda, Jalan Gerbang Sari, Pematangreba, Kecamatan Rengat Barat.
Menurutnya, sebelumnya sudah dilaksanakan salat Idul Adha di tempat yang sudah ditentukan dan tidak diperbolehkan. “Untuk salat bersama di masjid dengan tetap mengikuti protokol kesehatan demi menghindari pandemi covid 19,” ujarnya.
Tidak ada takbir keliling malam jelang Idul Adha 2020. Ini merupakan bentuk ketaatan dan kepatuhan terhadap protokol kesehatan. Sementara untuk hewan kurban, meski pandemi Covid 19, ternyata tidak berpengaruh jumlah hewan kurban.
Jumlahnya malah meningkat. Seperti di Masjid Nurul Huda Gerbang Sari. Tahun ini sebanyak 15 ekor hewan kurban, terdiri dari 14 ekor sapi dan satu ekor kerbau disembelih. Sedangkan tahun lalu, hanya 11 ekor sapi.

Diakui, pandemi Covid 19 memang berdampak bagi ekonomi masyarakat. Namun Idul Adha diharapkan menjadi momentum bagi umat Islam untuk meningkatkan kesabaran dalam pengorbanan yang masih belum seberapa dibanding dengan pengorbanan nabi Ibrahim AS saat menjalankan perintah Allah SWT untuk menyembelih putra kesayanganya Ismail AS.
“Idul Adha merukan momentum meningkatkan solidaritas sosial, dengan cara berkorban meski di masa pandemi Covid-19.
Pada kesempatan itu, saya menyampaikan selamat Idul Adha 1441 Hijriah untuk umat muslim di seluruh Kabupaten Inhu dan mengimbau masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan,” ujarnya.
Jumlah Hewan Kurban Meningkat
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Inhu, Paino SP melalui Kabid Peternakan Bambang Wijonarko mengatakan, ketersediaan hewan kurban tahun ini mengalami peningkatan dibanging tahun 2019.
Dimana ketersediaan hewan kurban tahun 2019 hanya 2.229 ekor. Sedangkan tahun 2020 bertambah menjadi 2.470 ekor.

Dikatakan, pandemi Covid 19 ternyata tidak terlalu berpengaruh bagi kesadaran umat untuk terus berkurban. “Sebanyak 2.470 ekor hewan kurban yang ada sekarang terdiri dari 1.852 ekor sapi dan 526 ekor kambing serta 91 ekor kerbau yang tersebar di seluruh kecamatan di Inhu,” ujarnya.
Dijelaskan, hewan kurban tersebut sudah melalui pemeriksaan kesehatan oleh tim yang melibatkan dokter hewan di setiap kecamatan dan masjid.
“Kita sudah siapkan dokter hewan yang akan memeriksa kondisi kesehatan hewan sebelum disembelih. Tentu saja, petugas yang melakukan penyembelihan tetap mengikuti protokol kesehatan Covid-19,” tukasnya.(adv/diskominfo)