Kemudian masyarakat sepakat untuk menangkap buaya itu menggunakan pawang buaya. Hingga akhirnya, Senin malam, hewan mamalia itu dapat ditangkap masyarakat dan langsung dilaporkan kepada petugas Polsek Batang Tuaka.
Selanjutnya, Selasa (11/8/2020) sore tim bersama warga, melakukan evakuasi dari lokasi penangkapan dengan cara gotong menggunakan keranjang dan dinaikan sepeda motor dan dibawa menuju mobil. Selanjutnya satwa itu dibawa ke Kantor Bidang KSDA Wilayah I Rengat.
“Saat diserahkan, kondisi buaya terluka di bagian leher kanan dan kiri serta perutnya. Kita juga sudah melakukan pemeriksaan fisik dan pengobatan luka,” ucap Hansen.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, disimpulkan bahwa kondisi luka tidak terlalu parah dan dimungkinkan dapat sembuh secara alami. Tak menunggu lama, keesokan harinya, lantaran kondisi buaya muara itu sudah dalam kondisi sehat, maka dilakukan pelepasliaran habitatnya yang jauh dari pemukiman penduduk.
“Sebelumnya kita sudah sosialisasikan agar masyarakat tidak melakukan penangkapan tanpa didampingi petugas maupun aparat keamanan, serta tidak melakukan tindakan anarkis terhadap satwa yang dilindungi undang-undang tersebut,” tukasnya. (*)
Editor: Boy Surya Hamta
Sumber: Merdeka.com
