UMKM Rumah Dagang Sukses Budidayakan Puyuh Petelur Berkat Dukungan Semen Padang

Ketua Forum Nagari Padang Besi sedang mengambil telur puyuh dari kandang usaha budidaya puyuh petelur UMKM Rumah Dagang. (Foto: Istimewa)

PADANG-Pandemi Covid-19 berdampak kepada semua sector, termasuk kepada sektor ekonomi, terutama Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Pelaku UMKM melakukan berbagai upaya untuk kembali survive.

UMKM Rumah Dagang, misalnya. UMKM yang bergerak di bidang budidaya puyuh petelur dan dikelola Forum Nagari Kelurahan Padang Besi, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang itu, diawal pandemi, sempat mengalami kesulitan menjual telur ke pasar.

Selain harga murah dan daya beli masyarakat menurun, pengunjung pasar pun berkurang. Namun begitu, bukan Rumah Dagang namanya kalau tidak bisa mampu keluar dari keterpurukan tersebut. Dengan menjajakan ke warung-warung sekitar Kecamatan Lubuk Kilangan, usaha puyuh petelur itu akhirnya kembali survive.

“Biasanya kami jual puyuh ke Pasar Bandar Buat. Sekarang, kami jual ke beberapa warung-warung di Lubuk Kilangan. Alhamdulillah laku keras,” kata Bendahara Forum Nagari Kelurahan Padang Besi Darni Ayub, saat ditemui di Kandang Puyuh Rumah Dagang, Kamis (24/9/2020).

Darni menyebut, saat ini jumlah puyuh di Rumah Dagang sekitar 850 ekor. Sekitar 55 persen diantaranya sudah memasuki masa afkir, sehingga produksi telur rata-rata hanya sekitar 350 butir per hari.

Dalam waktu dekat ini, mereka akan menambah sekitar 800 ekor puyuh sebagai pengganti dari puyuh yang sudah afkir. Mengenai manajemen keuangan, Darni menuturkan laporan keuangan selalu ditulis secara rinci.

Bahkan tiap bulannya, Rumah Dagang selalu menyisihkan biaya tabungan puyuh sebesar Rp570 ribu yang nantinya akan digunakan kembali untuk membeli bibit dan pakan puyuh.

Kemudian, juga rutin mengeluarkan zakat 2,5 persen dari keuntungan, termasuk mengeluarkan biaya operasional bagi pengelola Rumah Dagang. “Pengelola tidak ada honor atau gaji, yang ada hanya biaya operasional dan itu hanya untuk beli BBM, karena pengelola puyuh di Rumah Dagang ini sifatnya pengabdian,” beber Darni.

Sekitar satu tahun mengelola puyuh petelur, Rumah Dagang sudah mendapatkan keuntungan bersih Rp8 juta. “Keuntungan bersih ini tidak termasuk tabungan puyuh, zakat dan operasional pengelola Rumah Dagang,” imbuhnya.

Ketua Forum Nagari Kelurahan Padang Besi Armaigus mengatakan, Rumah Dagang ini didirikan pada Agustus 2019 dan didukung penuh oleh Corporate Social Responsibility (CSR) PT Semen Padang melalui Forum Nagari Kelurahan Padang Beai, karena Rumah Dagang ini merupakan bagian dari program Basinergi Mambangun Nagari (BMN) CSR Semen Padang.

“CSR Semen Padang mengalokasikan anggaran Rp46 juta melalui Forum Nagari. Sebesar Rp10 juta, kami gunakan untuk beli bibit puyuh dan pakan. Sisanya, untuk biaya buat kandang puyuh dan kandang utama, buat pagar dan sewa lahan seluas lebih kurang 600 meter,” bebernya.

Selain puyuh sebagai usaha utama di Rumah Dagang ini juga terdapat beberapa kebun. Di antaranya, markisah, ubi, pisang, pepaya, cabe, terong, dan berbagai tanaman lainnya. “Ke depan, kami juga akan membuat kolam ikan sebagai usaha Rumah Dagang,” katanya.

Tahun 2021 mendatang, Rumah Dagang menargetkan untuk menambah jumlah kandang puyuh untuk kapasitas 5000 ekor, karena potensinya puyuh cukup besar. Bahkan untuk pemasarannya, Rumah Dagang bisa bekerjasama dengan PT Rajawali Dunia Unggas yang merupakan perusahaan pemasok pakan dan bibit puyuh di Kota Padang.

Rumah Dagang ini, merupakan aset Forum Nagari Padang Besi dan juga aset bersama masyarakat Padang Besi. Disini bukan hanya sebagai tempat menghasilkan pundi-pundi uang bagi forum, tapi juga sebagai tempat pelatihan bagi masyarakat.

“Terutama pelatihan cara beternak puyuh petelur yang baik, karena pengelola Rumah Dagang ini sebelumnya juga mendapat pembekalan dari PT Rajawali Dunia Unggas. Jadi kepada masyarakat Padang Besi, silahkan manfaatkan Rumah Dagang untuk belajar beternak puyuh petelur,” bebernya. (*)

Penulis: Hendri Parjiga
Editor: Boy Surya Hamta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *