Menelisik Rahasia di Balik Nikmatnya Kopi Tersaji

Ilustrasi. (Foto: Istimewa)

PEKANBARU-Belakangan kopi telah menjadi salah satu topik menarik banyak orang. Hal itu tak lepas seiring tumbuhnya kedai-kedai kopi di bagai tempat, tak hanya di kota-kota besar, tapi juga di berbagai pelosok tanah air.

Di balik nikmatnya kopi tersaji, terdapat serangkaian proses pengolahan. Hal itu yang membuat kopi menjadi minuman yang disukai banyak orang dengan citarasa yang khas dan nikmat.

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dalam sebuah unggahannya meneliti tentang mesin penyangraian. Rangkaian proses penting dalam penyajian kopi sebagai minuman penyegar adalah penyangraian (roasting)/pemanggangan biji kopi mentah (green coffee beans) menjadi roasted bean.

Pusat Penelitian Teknologi Tepat Guna (P2TTG) LIPI sejak 2017 telah mengembangkan mesin roaster kopi yang tepat guna. Mesin tersebut sengaja dirancang untuk keperluan usaha mikro kecil sesuai dengan kebutuhan dan daya beli mereka.

“Mesin roaster kopi ini berjenis oven, dilengkapi dengan pengukur suhu dan panas, sehingga dapat menghasilkan kopi dengan kematangan yang dibutuhkan. Ukurannya yang portable dengan bahan bakar yang terjangkau menjadikan ketepatgunaan teknologinya dapat diimplementasikan pada skala UKM, dalam hal ini start-up kedai kopi/kafe,” tulis akun @lipiindonesia, 12 November 2020.

Mesin Mini Roaster buatan LIPI telah memperoleh Hak Paten No P00201910072 Tahun 2019.⁣ ⁣Kelebihan mesin roaster ini antara lain memiliki ukuran yang tidak terlalu besar dengan kapasitas kerja 1-2 kg/batch dilengkapi dengan pemanas bara LPG dan perangkat standar roaster sehingga dapat menghasilkan kopi dengan kematangan yang merata.

Sementara itu, Peneliti Mekanisasi Peralatan dan Pascapanen TTG, P2TTG LIPI, Dadang Hidayat mengatakan, generasi kedua dari roaster yang dikembangkan sudah dilengkapi dengan memory card.

“Sehingga setiap perfoma dari alat penyangraian tersebut dapat terekam, baik suhu green bean, suhu ruangan, dan waktu dapat diketahui dengan mempelajari data yang disimpan dalam memory card tersebut. Selain itu, memory card berfungsi sebagai alat kontrol telah beberapa lama alat penyangrai digunakan,” katanya. (*)


Editor: Boy Surya Hamta
Sumber: Liputan6

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *