JAKARTA-Nilai tukar rupiah, Kamis pagi berada di posisi Rp14.095 per dolar AS pada perdagangan pasar spot. Posisi tersebut melemah 0,18 persen dibandingkan perdagangan Rabu sore di level Rp14.070 per dolar AS.
Pagi ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau melemah terhadap dolar AS. Tercatat, yen Jepang melemah 0,04 persen, dolar Singapura turun 0,04 persen, won Korea Selatan melemah 0,63 persen, dan peso Filipina turun 0,05 persen.
Selanjutnya, yuan China turun 0,04 persen, ringgit Malaysia berkurang 0,21 persen, dan baht Thailand melemah 0,17 persen. Namun, dolar Hong Kong berhasil menguat tipis 0,01 persen, dolar Taiwan naik tipis 0,01 persen, dan rupee India menguat 0,36 persen terhadap dolar AS.
Senada, mayoritas mata uang di negara maju juga jatuh di hadapan dolar AS. Terpantau, poundsterling Inggris turun 0,26 persen, dolar Australia berkurang 0,16 persen, dan dolar Kanada melemah 0,08 persen. Sedangkan, franc Swiss tampak stagnan terhadap dolar AS.
Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan, pasar keuangan diliputi kekhawatiran kenaikan kasus positif covid-19, yang menyebabkan penguncian wilayah (lockdown) di beberapa negara. Tak hanya itu, kondisi ini bisa memicu lockdown baru di negara lain sehingga mengganggu pemulihan ekonomi.
“Pagi ini terlihat penguatan dolar AS terhadap nilai tukar emerging markets. Rupiah bisa ikut melemah terhadap dolar AS hari ini,” ujarnya kepada CNNIndonesia.com.
Sentimen lockdown itu, lanjutnya, sementara menutup kabar positif dari hasil akhir uji vaksin Pfizer kemarin malam. vaksin buatannya 95 persen efektif alias ampuh melawan virus corona.”Meskipun hasil vaksin positif tapi pasar menilai vaksin masih perlu waktu untuk didistribusikan,” katanya.
Karenanya, ia memperkirakan rupiah bergerak di kisaran Rp14 ribu hingga Rp14.150 per dolar AS hari ini, cenderung melemah. (*)
Editor: Boy Surya Hamta
Sumber: CNNIndonesia