PEKANBARU-Beredarnya video Kapolres Pelalawan AKBP Indra Wijatmiko SIK yang diduga mengadu hewan dilindungi, yakni owa dengan anjing mendadak viral di group WhatsApp (WA). Dalam video itu, hewan jenis primata tersebut kemudian mati setelah diadu.
Video inipun kemudian menuai kecaman dari organisasi pecinta satwa, Rimba Satwa Foundation (RSF). “Kami sangat mengecam tindakan yang dilakukan Indra Wijatmiko,” kata Koordinator RSF Zulhusni, Kamis siang.
Dijelaskan, Kapolres Pelalawan telah sengaja menjadikan satwa dilindungi sebagai bahan tontonan publik dengan konten penyiksaan satwa. Menurutnya, Kapolres Pelalawan sebagai publik figur dan aparat pemerintahan seharusnya memberikan contoh yang baik kepada masyarakat.
“Indra seharusnya tahu kalau primata jenis owa adalah satwa yang statusnya terancam punah,” tegasnya.
Sementara Kepala Bidang Profesi dan Pengamanan Polda Riau Kombes Pol Gatot Sujono sejauh ini belum memberikan komentar terkait video viral itu. Dia mengaku masih berada di luar kota mengawasi personel Polda Riau yang sedang mengamankan pelaksanaan pilkada.
“Saya masih di Rokan Hulu, pengawasan pengamanan pilkada, nanti Kabid Humas yang rilis, saya sudah kasih tahu tadi,” kata Gatot.
Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto dikonfirmasi juga mengaku berada di luar Pekanbaru. Dia menyebut sedang berada di Kabupaten Kuantan Singingi untuk pengawasan pilkada. “Nantilah ya,” ucapnya.
Sebelumnya, video viral Kapolres Pelalawan diduga mengadu satwa diunggah akun Instagram Liputan6.com. Video ini kemudian mendapat ratusan komentar dari warganet dan mengaku prihatin atas kejadian ini. (*)
Editor: Boy Surya Hamta
Sumber: Liputan6.com