PELALAWAN-Kapolres Pelalawan, AKBP Indra Wijatmiko SIK dalam tiga hari terakhir menjadi pusat perhatian dan perbincangan. Menyusul munculnya video dari akun Media Sosial (Medsos) miliknya dan menjadi viral di dunia maya.
Pada video viral itu, seekor monyet jenis Owa yang merupakan binatang langka yang dilindungi diadu dengan seekor anjing peliharaannya. Primata tersebut tampak cakar-cakaran dengan anjing berwarna cokelat tersebut dan disambut tawa orang-orang yang ada di dalam video.
Dua atau tiga hari setelah itu, masih dalam video viral itu, Owa tersebut mati dan dikuburkan seorang pria ke dalam lubang yang disiapkan. Belakangan, konten video itu dihapus setelah banyak hujatan dan protes dari netizen, terutama para pecinta satwa liar yang dilindungi.
Menanggapi hal itu, Kapolres Pelalawan AKBP Indra Wijatmiko SH menyebut, dirinya juga sedih atas meninggalnya Owa yang sempat dirawatnya tersebut. Sebagai seorang pecinta binatang langka, dia merasa kehilangan meskipun belum satu pekan “mengadopsi” hewan yang dilindungi itu.
“Ini memang perlu diluruskan. Ada yang dipelintir dari video saya itu oleh orang-orang tertentu. Penjelasan saya sama seperti statement pak Sunarto, Kabid Humas Polda Riau,” ujar Indra, Jumat (11/12/2020).
Dijelaskan, awalnya Owa tersebut ditemukan anggotanya saat jogging di lokasi yang tidak jauh dari markas Polres Pelalawan. Binatang itu berada di dalam goni dan oleh anggota tersebut dibawa pulang serta dilaporkan ke Kapolres Indra.
Melihat kondisi Owa yang memprihatinkan, Indra langsung membawa primata itu ke dokter hewan untuk mendapatkan pertolongan secara medis. Berdasarkan pemeriksaan dokter, Owa tersebut mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh yang cukup parah.