Jarang Bergerak Ternyata Bisa Membuat Kesehatan Memburuk

Ilustrasi. Mengurangi aktivitas fisik seperti pengurangan jumlah langkah harian membawa konsekuensi negatif untuk kesehatan hanya dalam dua minggu. (Foto: Pixabay/LouAnna)

PEKANBARU-Pandemi Covid-19 membuat banyak orang jadi jarang bergerak. Tak hanya karena kebijakan lockdown, tapi banyak orang merasa takut akan ancaman virus corona bila beraktivitas di luar rumah.

Padahal, menggerakkan tubuh sangat penting bagi kesehatan secara keseluruhan. Melansir CNN, mengurangi aktivitas fisik seperti pengurangan jumlah langkah harian membawa berbagai konsekuensi kesehatan negatif.

Resistensi insulin, berkurangnya massa otot, peningkatan lemak tubuh, dan kualitas tidur yang buruk hanya-lah beberapa masalah kesehatan yang disebabkan oleh kurangnya aktivitas fisik. Ketidakaktifan fisik juga merupakan penyebab utama kesehatan mental yang buruk.

Penelitian yang dilakukan McMaster University menemukan, langkah harian yang berkurang dari 1.500–mirip dengan aktivitas banyak orang selama di rumah saja–dapat mengurangi sensitivitas insulin hingga sepertiga hanya dalam dua pekan. Periode tidak aktif yang sama juga menyebabkan inidividu di atas usia 65 tahun kehilangan massa otot kaki sebesar 4 persen.

Kondisi lebih parah akan dirasakan kelompok lanjut usia (lansia). Ketika lansia kembali ke rutinitas normal harian, mereka bahkan tak bisa mendapatkan kembali massa otot yang hilang.

Ahli fisiologi otot, James McKendry mengatakan, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk menjaga dan membangun otot tetap kuat selama masa pandemi ini. “Cara paling efektif adalah dengan melakukan latihan beban tubuh,” ujar McKendry.

Di rumah, Anda bisa melakukan olahraga seperti push-up, squat, dan lunge. Anda juga bisa melakukan yoga atau pilates ke dalam rutinitas harian untuk memberikan manfaat kesehatan fisik dan mental yang signifikan.

McKendry juga menyarankan agar orang tua mengonsumsi lebih banyak protein daripada yang disarankan dalam pedoman saat ini. “Makanan kaya protein sangat penting karena membuat Anda merasa kenyang lebih lama dan menyediakan bahan penyusun otot,” tulis McKendry.

Orang tua disarankan untuk mengonsumsi 25-40 miligram protein setiap kali makan. Dapatkan protein dari berbagai sumber, baik hewani dan nabati. (*)

Editor: Boy Surya Hamta
Sumber: CNNIndonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *