Kasus Istri Gugat Cerai Suami Saat Pendemi Covid-19 Meningkat

Ilustasi. (Foto: Istimewa)

INDRAGIRI HILIR-Kasus perceraian di Kabupaten Indragiri Hilir, Riau terus meningkat. Pengadilan Agama Tembilahan mencatat 1.221 perkara perceraian di tahun 2020. Jumlah itu berdasarkan perkara yang masuk dengan rincian, perdata gugatan 932 perkara dan perdata permohonan 289 perkara.

Ketua PA Endang Rosmala Dewi melalui Humas Gusheri menyebut, di antara jumlah tersebut sebanyak 1.219 perkara telah diputuskan PA Tembilahan. “Bulan Desember ada 79 perkara yang kami tangani. Penyebab perceraian mayoritas sama, masalah ekonomi,” ungkap Gusheri kepada awak media, Rabu (30/12/2020).

Ditambahkan, banyak istri yang mengeluhkan minimnya pendapatan sang suami, hingga tidak mampu mengontrol emosional dan rasa egois. “Selain itu perceraian terjadi juga karena perselingkuhan dan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT),” imbuhnya.

Tingginya angka perceraian di Inhil, menempatkan Inhil di posisi 5 besar kasus perceraian di seluruh Riau Kepri tahun 2020, di bawah Pekanbaru, Batam, Bangkinang (Kampar) dan Pasir Pangarayan (Rokan Hulu).

“Kasus perceraian di kabupaten Inhil dari tahun ke tahun semakin meningkat. Tahun 2019 PA menangani sebanyak 1.488 perkara dan pada tahun 2018 perkara perceraian di Inhil sebanyak 1.000 perkara bahkan Inhil menduduki posisi 5 se Riau-Kepri,” beber Gusheri.

Karena itu, Gusheri berpesan, pasangan suami istri kembali memperhatikan niat awal sebelum berumah tangga menuju keluarga yang sakinah mawaddah warahmah.

“Memang masalah dalam berumah tangga itu berbagai macam, namun suami istri itu diharapkan bijak dalam menghadapi masalah agar tidak berujung pada perpisahan (perceraian). Semua masalah dalam berumah tangga bisa diselesaikan secara baik-baik,” imbaunya.

Namun sebelum perceraian terjadi, ujar Gusheri, PA Tembilahan terlebih dulu melakukan mediasi dan memberikan nasehat agar tidak berujung pada perceraian sehingga saling memaafkan. “Karena semakin tinggi angka perceraian dampak sosial kepada keluarga juga akan tampak, banyak anak yang kehilangan kasih sayang kedua orangtuanya,” tukasnya. (*)


Editor: Boy Surya Hamta
Sumber: TribunPekanbaru

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *