News  

Orang Miskin di Riau Setahun Bertambah 7.000 Jiwa, Ternyata Ini Penyebabnya

Orang miskin di Riau terus bertambah. (Foto: Kompas.Com)

PEKANBARU-Pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung sejak setahun terakhir memberi dampak bagi kondisi sosial dan ekonomi masyarakat. Dampaknya, jumlah penduduk miskin mengalami kenaikan.

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau mencatat, jumlah dan persentase penduduk miskin di Riau mengalami kenaikan medio September 2019 hingga September 2020. Saat ini, BPS Riau mencatat jumlah penduduk miskin Riau September 2020 mencapai 491,22 ribu orang.

Dibanding September 2019, jumlah penduduk miskin mengalami kenaikan 7.300 orang. Sementara dibanding Maret 2020, jumlah penduduk miskin naik 7.830 orang.

“Adapun persentase penduduk miskin pada September 2020 tercatat sebesar 7,04 persen, naik 0,14 persen poin terhadap September 2019 dan naik 0,22 persen poin terhadap Maret 2020,” kata Kepala BPS Riau, Misfaruddin, Rabu (17/2/2021).

Dikatakan, berdasarkan daerah tempat tinggal, pada periode September 2019 – September 2020, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan naik sebesar 8,6 ribu orang, sedang kan di daerah perdesaan turun sebesar 1,3 ribu orang.

“Dihitung dari persentase, kemiskinan di perkotaan naik dari 6,00 persen menjadi 6,39 persen. Sementara itu, persentase kemiskinan di perdesaan turun dari 7,51 persen menjadi 7,47 persen,” ulasnya.

Ditambahkan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat kemiskinan di Riau selama periode September 2019 hingga September 2020. Pertama ekonomi Riau triwulan III-2020 terhadap triwulan III-2019 mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 1,74 persen (y-on-y).

Angka ini jauh menurun dibanding capaian triwulan III-2019 yang tumbuh sebesar 2,77 persen (y-on-y).

“Selanjutnya pengeluaran konsumsi rumah tangga pada triwulan III 2020 terkontraksi sebesar 2,32 persen (y-on-y), menurun dibandingkan periode yang sama tahun 2019 yang tumbuh sebesar 2,12 persen. Kemudian ketiga, selama periode September 2019 hingga September 2020, angka inflasi umum tercatat sebesar 1,14 persen,” ucapnya.

Keempat, pada periode September 2019 hingga September 2020 di Riau harga eceran beberapa komoditas pokok mengalami kenaikan antara lain bawang merah, minyak goreng, rokok dan tembakau, gula pasir, daging ayam ras.

Namun demikian, terdapat pula beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain cabai rawit, cabai merah, bawang putih, ayam hidup dan garam.

“Kemudian faktor kelima pada Agustus 2020, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Riau sebesar 6,32 persen. Terjadi kenaikan sebesar 0,56 persen poin dibandingkan Agustus 2019 yang sebesar 5,76 persen,” tuturnya.

Kemudian faktor selanjutnya adalah sebanyak 520,92 ribu orang (10,53 persen dari penduduk usia kerja) terdampak Covid-19 pada Agustus 2020, dengan rincian 35,40 ribu penduduk menjadi Pengangguran, 10,60 ribu penduduk menjadi Bukan Angkatan Kerja, 28,61 ribu penduduk Sementara Tidak Bekerja, dan 446,31 ribu penduduk Bekerja dengan Pengurangan Jam Kerja (Shorter Hours).

“Bantuan Sosial Pemerintah baik Pemerintah Pusat maupun Daerah di masa pandemi memang sangat membantu penduduk, terutama penduduk pada lapisan bawah, dalam menekan kenaikan angka kemiskinan, sebagai dampak pandemi Covid-19 saat ini,” tukasnya. (*)


Sumber: TribunPekanbaru

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *