Istri Ngaku Punya Hubungan dengan Berondong, Tukang Jagal Habisi Nyawa Sahab

Pelaku menghabisi nyawa berondong yang memiliki hubungan dengan istrinya. (Foto: Ilustrasi)

SURABAYA-Suami mana yang bisa terima bila istrinya medua. Namun, bukan berarti semua harus berkahir dengan pembunuhan. Sebab, menghilangkan nyawa orang lain bisa membuat kita berurusan dengan hukum.

Seperti yang dialami pria ini. Begitu mengetahui istrinya menjalin hubungan dengan pria muda alias brondong. Sang suami bernama Hasan (36) kemudian membunuh selingkuhan istrinya itu. Sehari-hari, Hasan dikenal sebagai tukang jagal ternak.

Darahnya mendidih saat mengetahui istrinya berhubungan dengan pria lain. Apalagi dia menyaksikan sendiri istrinya begitu dekat dengan pria bernama Syaifudin Sahab (21). Tak hanya itu, istrinya SPA (30) mengakui hubungan terjalin di media sosial.

Miliki Foto Syur
Sahab, warga Tenggumung Wetan, Gang Mangga, Surabaya itu diduga memiliki foto syur istri Hasan. Tragedi pembunuhan bermula setelah SPA, istri tersangka mengaku kepada Hasan.

Ternyata, Sahab dan SPA sempat beberapa kali berhubungan via media sosial Facebook. Hubungan di dunia maya itu cukup instens dan akrab. Saat pembacokan terjadi, Selasa (2/3/2021) pagi, SPA dimintai tolong Sahab untuk mengantarkan obat ke rumahnya.

“Istri saya diminta kirim obat katanya dia (korban) sakit. Istri saya dipaksa,” ujar Hasan, Kamis (4/3/2021).

Hal itu diceritakan SPA kepada Hasan usai kejadian pembacokan tersebut. Kepada suaminya, SPA mengaku jika dia terpaksa menuruti kemauan korban karena diancam foto syurnya akan disebarluaskan jika menolak. “Katanya pernah kirim foto syur. Takut disebarkan. Jadi terpaksa nurut sama dia (korban),” imbuhnya.

Meski begitu, belum diketahui apakah korban dan istri tersangka memiliki hubungan khusus. “Gak ngaku. Katanya hanya temen biasa,” ujar tersangka.

Pelaku Mengaku Emosi
Hasan mengaku emosi saat melihat istrinya ditarik-tarik korban. Peristiwa tak lazim di depan matanya itu memunculkan rasa marah pelaku. Gelap mata, pelaku langsung menusuk Sahab hingga tewas, Selasa (2/3/2021).

Hal itu diketahui setelah polisi meringkus pelaku. Hasan mengaku tak sengaja melihat istrinya dipaksa masuk ke dalam rumah korban. Saat itu, dirinya hendak mengantarkan daging ke daerah rumah korban.

“Saya lihat motor istri saya dituntun masuk ke rumah dia (korban). Saya lihat dari jauh apakah ada istri saya. Ternyata saya tunggu tidak keluar. Akhirnya saya datangi dan masuk rumah,” kata Hasan saat di Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.

Setelah masuk, Hasan hanya mendapati motor istrinya terparkir di teras. Sementara itu, dia mendengar suara cekcok di samping rumah korban dengan istrinya yang merupakan gudang rosokan. “Saya langsung saja masuk ke gudang samping rumah itu. Lihat istri saya ditarik-tarik,” terangnya.

Karena tak mampu mengendalikan amarah, Hasan langsung saja mengeluarkan sebilah pisau. Pisau biasa digunakan untuk bekerja di tempat pemotongan hewan. Korban ditusuk pada perut bagian kiri dan dibacokkan ke tubuh dan lengan korban sampai tergeletak. “Saya khilaf. Spontan saja. Langsung saya ajak istri saya pergi,” tukasnya.

Sementara Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, AKBP Ganis Setyaningrum mengatakan, hasil pemeriksaan saksi dan tersangka mengerucut pada motif cemburu. Korban diketahui mengenal istri tersangka sejak setahun lalu melalui media sosial Facebook.

“Kenalnya lewat facebook. Sudah setahun lalu berkomunikasi via facebook,” kata Ganis, Kamis (4/3/2021).

Disinggung apakah antara korban dan istri tersangka punya hubungan khusus, polisi mengaku masih mendalaminya. “Masih kami dalami untuk hubungan antara istri tersangka dan korban. Yang pasti mereka saling kenal melalui media sosial,” terangnya.

Kepada tersangka Hasan, polisi menjeratnya dengan pasal 351 KUHP ayat 3 atau pasal 338 KUHP dengan ancaman hukum 15 tahun penjara. (*)


Sumber: TribunPekanbaru

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *