Avsec Bandara SSK II Pekanbaru Gagalkan Penyeludupan 22 Anak Buaya ke Jakarta

Anak buaya muara yang gagal diselundupkan melalui Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru. (Foto: Dok BBKSDA Riau)

PEKANBARU-Puluhan anak buaya muara asal Riau gagal terbang ke Jakarta, setelah upaya penyeludupan yang dilakukan di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru diketahui petugas. Penyelundupan satwa dilindungi itu dikirim melalui jasa ekspedisi dan terpantau mesin x-ray.

Puluhan ekor anak buaya muara itu kemudian diserahkan ke Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau. Sayangnya, tujuh anak ekor buaya mati karena dibekukan pelaku yang masih belum diketahui.

Kepala BBKSDA Riau Suharyono menyebut, ada 22 ekor anak buaya yang diselundupkan. Berdasarkan resi pengiriman Tiki, pengirim satwa itu berasal dari Bengkalis dengan tujuan Jakarta.

Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Riau terkait penyelundupan anak buaya muara ini. Berdasarkan penelusuran, alamat pengirim tidak sesuai dengan lokasi yang didatangi petugas. “Setelah dicek ternyata alamat pengirim itu dari Kabupaten Siak, orangnya juga tidak sesuai,” kata Suharyono, Kamis siang.

Kembali ke Habitat
Petugas kemudian menelusuri alamat penerima di Jakarta dan juga menemukan ketidaksesuaian antara alamat yang tertera dengan yang dituju. “Ternyata penerimanya perorangan, bukan nama yang tertera di tujuan pengiriman,” ulas Suharyono.

Suharyono menyebut, anak buaya yang masih hidup sempat mendapatkan perawatan di klinik BBKSDA Riau. Sementara anak buaya yang mati karena dibekukan juga dititip di lokasi serupa. Setelah kondisi anak buaya hidup stabil, petugas melepasliarkannya ke habitat.

Suharyono berharap, anak buaya itu tidak berhubungan lagi dengan manusia. “Pelepasan dilakukan di salah satu lokasi konservasi BBKSDA Riau,” tukasnya. (*)


Sumber: Liputan6.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *