SIAK-Tujuh anggota Polres Siak, Riau dinyatakan positif Covid-19. Sebelumnya, mereka sudah diberikan vaksin. Kasus itu menambah deretan fakta yang menyatakan bahwa setelah disuntik vaksin Covid-19 tidak serta merta seseorang menjadi kebal terhadap Covid-19.
Kapolres Siak AKBP Gunar Rahadiyanto usai rapat koordinasi penanganan covid 19 bersama Gubernur Syamsuar melalui zoom meeting di ruangan Pucuk Rebung Kantor Bupati Siak, Senin (19/4/2021) menjelaskan, saat ini baru satu orang dinyatakan sembuh dan selesai isolasi.
Sementara 6 anggota lainnya masih melaksakanan isolasi mandiri. Ke 7 anggota yang terkonfirmasi positif Covid 19 sebelumnya tidak mengalami gejala atau Orang Tanpa Gejala (OTG) dan tidak menyebabkan drop fisiknya.
Anggota tersebut terlihat seperti biasa saja, tanpa demam, tanpa batuk dan tanpa pilek. “Karena positif dari hasil tracing, ya mereka tetap wajib isolasi agar ini tidak menular pada yang lain,” kata Gunar.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Siak, dr Raja Tonny Chandra mengatakan, seseorang yang sudah disuntik vaksin Covid-19 tetap memiliki potensi tertular SARS-CoV-2 atau Virus Corona.
Meski tidak bisa menjamin 100 persen orang untuk tidak tertular penyakit, tapi vaksin tetap bermanfaat untuk mencegah dirinya mengalami gejala yang lebih berat.
“Saat seseorang sudah divaksin, itu biasanya sudah terbentuk kekebalan tubuhnya dari ancaman virus. Namun jika seseorang dinyatakan positif setelah vaksinasi, itu artinya saat divaksinasi seseorang tersebut sudah terpapar/terinfeksi Covid-19 dan sedang dalam masa inkubasi. Biasanya cepat untuk pemulihan, karena mereka tidak ada gejala,” papar Tonny.
Dijelaskan, vaksin corona membutuhkan 2 kali dosis penyuntikan. Kemudian butuh waktu sebulan untuk menciptakan kekebalan yang efektif bagi tubuh. Suntikan pertama ditujukan memicu respons kekebalan awal, sedangkan suntikan kedua untuk menguatkan respons imun yang terbentuk.
“Saat ini dari 271.000 masyarakat yang akan divaksinasi, baru sekitar 12.500 orang yang terealisasi. Jika nanti vaksin datang dari provinsi, kita akan prioritaskan guru 40 persen dan Lansia 60 persen,” tutup Tonny. (*)
Sumber: TribunPekanbaru