News  

Sejumlah Pemukiman Warga di Pekanbaru Terendam, BPBD Siapkan Proses Evakuasi

Pemukiman warga di Jalan Mubaraq, Kecamatan Tenayan Raya terendam banjir, Kamis dinihari. (Foto: Istimewa)

PEKANBARU-Banjir merendam sejumlah pemukiman warga Pekanbaru, setelah hujan deras melanda, Kamis dìni hari tadi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekanbaru mencatat, kawasan pemukiman di Jalan Mubaraq, Kelurahan Tangkerang Timur, Kecamatan Tenayan Raya terendam banjir.

Banjir juga melanda kawasan Jalan Cengkeh, Kelurahan Tangkerang Labuai, Kecamatan Bukit Raya dan kawasan Sungai Sibam, Kecamatan Bina Widya.

“Saat ini baru titik ini yang terpantau, tim sudah berada di lapangan melakukan upaya evakuasi,” terang Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Pekanbaru, Bambang Rifai, Kamis pagi.

Menurutnya, tim masih melakukan upaya evakuasi di titik banjir. Mereka menyiapkan satu unit perahu karet untuk membantu proses evakuasi. Bambang mengaku proses pendataan terhadap dampak banjir masih berlangsung. Tim masih berada di lapangan membantu proses evakuasi terhadap masyarakat terdampak banjir. “Kita masih lakukan pendataan terhadap dampak banjir,” ulasnya.

Banjir Sempat Surut
Dua hari lalu banjir juga menggenangi Desa Lubuk Keranji Timur Pelalawan. Air sempat surut namun naik kembali. Banjir yang melanda Desa Lubuk Keranji Timur, Kecamatan Bandar Petalangan, Kabupaten Pelalawan, Riau kembali muncul, Selasa (20/4/2021), setelah sempat Surut sebelumnya.

Air naik sejak Minggu (18/4/2021) sore dan berangsur surut pada Senin (19/4/2021) lalu dari ketinggian 80 centimeter turun ke 50 centimeter. Namun air kembali naik ke 80 centimeter pada Selasa (20/4/2021) siang lantaran hujan turun mengguyur lokasi banjir yang berada di Dusun lV Logas Desa Lubuk Keranji Timur.

“Kondisi hari ini, banjir di Lubuk Keranji Timur kembali naik. Soalnya sehari yang lalu hujan turun. Itu yang membuat air semakin tinggi lagi,” teran Camat Bandar Petalangan, Mukhtarius M.Pd kepada Tribunpekanbaru.com Selasa (20/4/2021).

Mukhtarius menerangkan, sebanyak 20 rumah warga terdampak banjir yang timbul akibat curah hujan yang tinggi. Sebagian besar rumah yang terdampak, air bahkan sampai masuk ke dalam dan merendam isi rumah. Selain itu pekarangan dan fasilitas umum seperti jalan akses ikut terendam banjir.

Meski demikian, belum ada warga yang mengungsi dan masih bertahan di kediaman masing-masing. Pasalnya, lokasi itu merupakan langganan banjir setiap musim hujan. Alhasil warga setempat sudah terbiasa menghadapi banjir dadakan itu.

“Belum ada yang mengungsi. Tapi saya minta tadi kepada perangkat desa agar menyiapkan tempat pengungsian jika air semakin tinggi nantinya,” tukas Mukhtarius.

Menurut dia, banjir diakibatkan meluapnya parit dan rawa-rawa yang ada di sekitar desa, khususnya di Dusun lV Logas. Diduga parit dan gorong-gorong yang ada terlalu kecil dan menyempit, sehingga tidak mampu menampung air yang datang setiap musim hujan.

Alhasil air meluber hingga menggenangi jalan sampai ke permukiman warga. “Perangkat desa juga berencana mendirikan posko banjir dan membantu masyarakat,” tukasnya. (*)


Sumber: TribunPekanbaru

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *