Polda Sumbar Putar Balik 1.739 Kendaraan Pemudik di Pos Penyekatan

Polda Jatim melakukan penyekatan arus balik. (Foto: Merdeka.com)

PADANG-Polda Sumatera Barat (Sumbar) mencatat 1.739 kendaraan pemudik diputarbalikan sepanjang operasi Ketupat Singgalang 2021.

Kepala Bidang Humas Polda Sumbar Kombes Pol Satake Bayu Setianto menyebut, 1.739 kendaraan yang diputarbalik itu untuk rentang waktu 6 Mei hingga 15 Mei 2021. “Ribuan kendaraan atau pemudik itu tersebar pada 10 pos penyekatan yang ada di wilayah perbatasan Sumatera Barat,” kata Satake, Minggu (16/5/2021) di Padang.

Dijelaskan, untuk jumlah pemudik yang disuruh putar balik mencapai 8.657 orang. Adapun kendaraan yang paling banyak diinstruksikan putar balik terdapat pada kendaraan roda empat jenis mobil pribadi dengan jumlah mencapai 943 kendaraan.

“Kemudian kendaraan roda dua sebanyak 539 unit, lalu kendaraan jenis bus sebanyak 32 unit, travel 75 unit dan kendaraan lain sebanyak 150 unit,” jelas Satake.

Disebutkan, tidak hanya kendaraan yang diputarbalik, pihaknya juga mencatat ada 16 kecelakaan lalu lintas (laka lantas) yang terjadi sepanjang operasi tersebut.

Dari 16 laka lantas tersebut, tujuh orang di antaranya meninggal dunia. “Untuk data terakhir, ada 16 laka lantas sepanjang operasi Ketupat Singgalang 2021. 7 orang meninggal dunia, 2 luka berat, 19 orang luka ringan, dan korban lain sebanyak 5 orang,” kata Satake.

Sejauh ini, pihaknya sendiri melakukan tes swab antigen bagi pemudik yang ingin masuk. Pasalnya, seluruh pemudik dipastikan tidak dapat masuk ke wilayah Sumatera Barat. “Kita pastikan tidak ada yang masuk (pos penyekatan), kita terus siagakan petugas gabungan, kepolisian, TNI, Satpol PP, Dinas Kesehatan, dan pihak terkait lain,” kata Satake.

Sementara itu, soal destinasi wisata, pihaknya juga memastikan hingga Minggu (16/5) ini, tidak ada satupun yang dibuka pada seluruh Kabupaten dan Kota di Sumbar, kecuali Kota Pariaman yang sempat membuka objek wisata pada dua hari belakangan, namun akhirnya memilih untuk ditutup.

“Sempat kemarin Kota Pariaman membuka destinasi wisatanya,. Tapi setelah adanya koordinasi dan evaluasi, diputuskan untuk kembali menutup objek wisata tersebut mulai hari ini,” tukasnya. (*)


Sumber: Merdeka.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *