KUALA LUMPUR-Virus corona kian mengganas di Malaysia. Jumlah kasus harian di negara itu sampai Sabtu (12/6/2021) masih berada di atas angka 5.000 per hari. Jumat (11/6/2021) lalu, jumlah kasus infeksi virus corona di Malaysia mencapai 6.849 kasus.
Padahal, negara ini tengah memberlakukan penguncian sejak awal Juni lalu. Seluruh aktivitas masyarakat dilarang, termasuk kegiatan sosial, pendidikan, keagamaan bahkan perdagangan skala menengah juga sudah ditutup.
Namun sepekan lebih penguncian dilakukan, penyebaran virus corona tak kunjung berkurang. Dengan fakta itu, Pemerintah Malaysia mengambil langkah taktis dengan memperpanjang penguncian negara hingga 28 Juni mendatang. Perpanjangan penguncian kedua ini mulai berlaku pada 15 Juni 2021.
Menteri Keamanan Malaysia Ismail Sabri Yaakob, Jumat (11/6/2021) mengatakan, perpanjangan penguncian itu ditujukan untuk memaksimalisasi hasil penguncian tahap pertama. “Kita berharap, penguncian tahap pertama tidak sia-sia. Makanya, pemerintah memutuskan memperpanjang Lockdown ini,” katanya.
Dikatakan, penguncian dilakukan untuk seluruh sektor kehidupan di negara itu. Mulai dari bidang sosial, ekonomi dan pendidikan. “Hanya sektor layanan dan ekonomi penting yang akan tetap beroperasi. Dan itu berdasarkan rekomendasi dari Dewan Keamanan Nasional,” tambahnya.
Sebelumnya, Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin menyebutkan, penguncian adalah pilihan untuk kebaikan rakyat. “Dengan kenaikan terbaru dalam kasus harian yang menunjukkan tren meningkat drastis, kapasitas rumah sakit di seluruh negeri untuk merawat pasien Covid-19 menjadi terbatas,” kata Muhyiddin Yassin.
Selain itu, Muhyiddin Yassin mengatakan, Malaysia juga telah memulai upaya inokulasi Covid-19. Meskipun para pengamat kesehatan mengatakan peluncurannya lambat. Sekitar 1,7 juta orang telah menerima setidaknya satu dosis vaksin, Kamis (27/5/2021).
Jika dalam pelaksanaan lockdown itu, jumlah kasus virus corona di Malaysia menurun. Maka pemerintah akan mengizinkan beberapa sektor untuk dibuka kembali secara perlahan selama empat minggu ke depan.
Dan setelah itu, secara bertahap semua sektor ekonomi akan diizinkan untuk beroperasi. Malaysia telah mengucurkan lebih dari 300 miliar ringgit atau sekitar Rp 1.095 Triliun paket bantuan sosial kepada masyarakatnya sejak tahun lalu.
Ekonomi Malaysia sedang menuju pemulihan pada kuartal pertama sebelum infeksi mulai melonjak. Di tahun 2020, ekonomi mereka anjlok ke angka 5,6 persen. Kinerja ekonomi itu merupakan yang terburuk sejak krisis keuangan Asia pada 1998 silam. (*)
Editor: Boy Surya Hamta