Ada Ulat di Makanan Pasien Isolasi Covid 19 di Inhil, Ini Respon Bupati

Penampakan ulat di ikan yang menjadi menu makanan siang pasien isolasi Covid-19 di Gedung Islamic Center Tembilahan, Jumat kemarin. (Foto: Istimewa)

INDRAGIRI HILIR-Seorang pasien positif Covid 19 menemukan ulat pada lauk yang menjadi menu makanan di tempat isolasinya, Jumat (9/7/2021) siang. Temuan ini membuat heboh pasien lain yang sedang menjalani isolasi di gedung Islamic Center, Jalan Pendidikan Tembilahan tersebut.

Saat ini, pasien positif yang menjalani isolasi sekitar 71 orang. Pasien berinisial FS menyebut, ulat-ulat kecil itu menggeliat di daging lauk yang sudah digoreng milik pasien lain berinisial BY (29).

“Beruntung yang bersangkutan memeriksa lauk dari petugas sebelum mau dimakan. Dia terkejut karena ada ulatnya,” ungkap FS melalui pesan singkatnya dikutip dari Tribun Pekanbaru.

Ditambahkan, temuan lauk ikan yang berisi ulat ini kemudian dilaporkan kepada petugas dan perawat piket saat itu. “Satu orang aja yang kena, lauk pasien lain aman. Penemuan ini memunculkan banyak pendapat dari pasien lain, ikan yang disajikan adalah ikan yang sudah lama,” ungkap FS yang sudah sekitar tiga hari menjalani isolasi.

FS menuturkan, setelah petugas mengetahui hal ini, mereka mengakui itu semua murni kesalahan dari pendistribusian bidang konsumsi, mengingat lauk untuk pasien yang disediakan banyak sehingga tidak bisa dicek satu persatu.

Sementara itu, Bupati Indragiri Hilir HM Wardan langsung merespon kejadian tersebut. Bupati mengintruksikan tim Satgas Penanganan Covid-19 melakukan inspeksi kepada penyedia makanan bagi pasien di gedung isolasi tersebut.

“Tidak mustahil kalau selama ini juga tanpa disadari belatung ada di dalam makanan pasien. Ini harus menjadi perhatian serius, khususnya instansi terkait yang mengelola Islamic Center,” ungkap HM Wardan melalui keterangan tertulisnya, Jumat malam.

Menurut Bupati, inspeksi merupakan langkah awal penelusuran sumber permasalahan dan bentuk respon atas keluhan pasien Covid-19 di Islamic Center. Khususnya terkait penemuan belatung di dalam lauk berupa ikan saat santap siang.

Jika memang kelalaian dilakukan penyedia jasa katering, bukan tidak mungkin ada sanksi bagi mereka. Apalagi peristiwa seperti ini tentunya akan beresiko bagi pasien Covid-19 yang saat ini masih dalam masa penyembuhan. (*)


Editor: Boy Surya Hamta
Sumber: TribunPekanbaru

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *