Pengembang Optimis, Rumah Tapak Masih Miliki Prospek

MEnteri PUPR minta bank turunkan bunga KPR non subsidi. (Foto: Sindonews)

JAKARTA-Para pengembang dan konsultan properti optimis, sektor rumah tapak masih bisa bertahan dan memiliki prospek bagus pada semester II 2021.

Direktur Sales & Marketing Paramount Land M. Nawawi mengatakan, kondisi sektor rumah tapak pada semester II tahun 2021 akan mengalami koreksi penjualan akibat diberlakukannya PPKM darurat bulan ini.

Namun demikian, rumah tapak masih memiliki prospek yang lebih baik dibandingkan dengan sektor properti lainnya. “Jadi di semester kedua ini akan ada koreksi penjualan rumah karena pemberlakuanPPKM di Juli ini. Kalau sudah selesai akan kembali meningkat lagi penjualan properti,” ujar Nawawi, Selasa (27/7/2021).

Menurutnya, butuh waktu 2-3 bulan dari selesainya PPKM untuk membuat konsumen kembali memiliki keberanian membeli rumah. Hingga semester I/2021, Paramount Land berhasil meraup marketing sales Rp2 triliun.

Perolehan marketing sales pada semester I/2021 itu meningkat drastis apabila dibanding dengan periode sama tahun lalu yang hanya Rp770 miliar.

Dia menilai, kenaikan penjualan terjadi karena beberapa hal seperti program stimulasi free PPN yang sangat membantu menciptakan pasar baru.

Program tersebut juga memberikan keberanian dan keinginan masyarakat untuk membeli properti. Di sisi lain, Nawawi juga tak memungkiri pandemi Covid-19 yang belum usai dan penerapan PPKM membuat ceruk pasar rumah segmen Rp1 miliar ke bawah berkurang.

Pengembang Optimis, Rumah Tapak Masih Miliki Prospek

MEnteri PUPR minta bank turunkan bunga KPR non subsidi. (Foto: Sindonews)

JAKARTA-Para pengembang dan konsultan properti optimis, sektor rumah tapak masih bisa bertahan dan memiliki prospek bagus pada semester II 2021.

Direktur Sales & Marketing Paramount Land M. Nawawi mengatakan, kondisi sektor rumah tapak pada semester II tahun 2021 akan mengalami koreksi penjualan akibat diberlakukannya PPKM darurat bulan ini.

Namun demikian, rumah tapak masih memiliki prospek yang lebih baik dibandingkan dengan sektor properti lainnya. “Jadi di semester kedua ini akan ada koreksi penjualan rumah karena pemberlakuanPPKM di Juli ini. Kalau sudah selesai akan kembali meningkat lagi penjualan properti,” ujar Nawawi, Selasa (27/7/2021).

Menurutnya, butuh waktu 2-3 bulan dari selesainya PPKM untuk membuat konsumen kembali memiliki keberanian membeli rumah. Hingga semester I/2021, Paramount Land berhasil meraup marketing sales Rp2 triliun.

Perolehan marketing sales pada semester I/2021 itu meningkat drastis apabila dibanding dengan periode sama tahun lalu yang hanya Rp770 miliar.

Dia menilai, kenaikan penjualan terjadi karena beberapa hal seperti program stimulasi free PPN yang sangat membantu menciptakan pasar baru.

Program tersebut juga memberikan keberanian dan keinginan masyarakat untuk membeli properti. Di sisi lain, Nawawi juga tak memungkiri pandemi Covid-19 yang belum usai dan penerapan PPKM membuat ceruk pasar rumah segmen Rp1 miliar ke bawah berkurang.

Exit mobile version