JAKARTA-Bank Indonesia memproyeksi transaksi perbankan digital atau digital banking terus tumbuh pesat sampai akhir tahun ini.
Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Sistem pembayaran BI Filianingsih Hendrata mengatakan, bank sentral memprediksi transaksi digital banking tahun 2021 mencapai Rp 35.600 triliun atau tumbuh 30,1 persen dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 27.036 triliun.
“Outlook keuangan digital di 2021 ini kami perkirakan juga tetap positif hingga akhir 2021,” ujar Filianingsih dalam webinar, Jakarta, Rabu (4/8/2021).
Adapun hingga paruh pertama tahun 2021, transaksi digital banking telah mencapai Rp 17.901 triliun, tumbuh 39 persen secara tahunan.
Menurutnya, pertumbuhan transasksi digital banking utamanya disebabkan oleh tiga faktor utama. Pertama, semakin tingginya penerimaan dan preferensi masyarakat untuk melakukan transaksi digital, sejalan dengan berkurangnya aktivitas pada masa pandemi Covid-19.
Kedua, penyedia jasa keuangan baik perbankan maupun non bank terus memperluas layanan pembayaran digital. Ini dilakukan untuk memfasilitasi kebutuhan masyarakat di tengah pandemi.
Ketiga, adanya percepatan transformasi digital pada sektor keuangan selama pandemi, membuat bank berlomba-lomba untuk bertransformasi menuju digital banking. “Kami lihat di sini ada perubahan-perubahan, kami lihat pertumbuhan tercermin dari nilai transaksi,” tukasnya. (*)
Editor: Boy Surya Hamta
Sumber: Kompas.com