INDRAGIRI HULU-Bupati Rezita Meylani terus menciptakan berbagai program pembangunan untuk mempercepat kemajuan dan pembangunan di Kabupaten Inhu, Riau. Tujuannya satu, meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Terobosan program yang diciptakan langsung dirasakan masyarakat. Salah satunya, percepatan penerbitan dokumen kependudukan masyarakat berupa KTP dan Kartu Identitas Anak (KIA).
Pembuatan KIA sejalan dengan program nasional. Bahkan, Bupati wanita termuda di Indonesia ini tak segan turun menemui masyarakat di sejumlah daerah untuk memastikan mereka memiliki dokumen kependudukan.
“Pemerintah terus berupaya memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat. Kita terus menggesa percepatan pencetakan dokumen masyarakat, termasuk anak berusia kurang dari 17 tahun melalui KIA,” ujar Rezita, beberapa hari lalu.
Percepatan pencetakan KIA melalui Dinas Kependudukan itu bekerja sama dengan PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah (UIW) Riau dan Kepri. Ini merupakan tindak lanjut dari perjanjian kerja sama dengan PT PLN, salah satunya dukungan dalam penerbitan akta kelahiran dan dokumen anak lewat Program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (PTJSL-CSR) PLN UP3 Rengat.
“Selain kerja sama dengan PT PLN, kita juga melakukan perjanjian kerja sama dengan salah satu pelaku usaha, water boom Alif Adam untuk mendukung program tersebut. KIA bisa digunakan pada tempat pelayanan umum dan fasilitas lainnya sebagai bukti identitas anak,” ulasnya.
Bahkan, dokumen kependudukan tersebut bisa digunakan sebagai tolak ukur perencanaan pembangunan di Inhu. Tahun ini, Pemkab Inhu telah mencetak 900 KTP elektronik dan sudah dibagikan ke masyarakat.
Ke depan, tidak hanya Disdukcapil yang menyerahkan kartu identitas masyarakat, tapi masing-masing camat juga diberi kewenangan menyerahkan KTP dan KIA kepada warga.
“Pemberian identitas anak saat kelahiran merupakan bentuk perlindungan negara terhadap status pribadi dan status hukum seorang anak. Kita fokus untuk itu,” ujarnya.
Sementara itu, Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Rengat, Beny Indra Praja mengatakan, pihaknya mendukung penuh percepatan cetak KIA. “Sosialisasi diperlukan untuk mengetahui pentingnya seseorang memiliki KIA,” tuturnya.
PLN siap mendukung terwujudnya Inhu sebagai kabupaten ramah anak. “Ini merupakan tanggungjawab bersama dalam mewujudkan kabupaten ramah anak,” ucapnya.
Kepala Disdukcapil Inhu, Syaiful Bahri mengatakan, Kabupaten Inhu memiliki wilayah cukup luas. Sehingga banyak desa dan kecamatan yang sulit terjangkau. Disdukcàpil telah melakukan sosialisasi ke masyarakat untuk membangun pemahaman tentang penting dan mudahnya mengurus dokumen identitas warga negara.
Menururnya, terobosan baru untuk anak memiliki KIA merupakan ide cemerlang Bupati Rezita. Ke depan, Disdukcapil akan terus berkomunikasi dengan pelaku usaha di Inhu, seperti tokoh buku, tokoh mainan dan usaha lainnya.
Bagi anak yang memiliki KIA, akan memperoleh keuntungan tersendiri. “Salah satunya, bagi anak-anak yang ingin rekreasi ke water boom Alif Ada, cukup melihatkan KIA akan dapat potongan tiket masuk,” ujarnya.
Ini merupakan salah satu trobosan yang dilakukan bupati dengan pelaku usaha. “Inilah makanya, kita terus membangun kerjasama dengan pelaku usaha lainnya untuk memberikan kemudahan bagi anak-anak di Inhu,” tukasnya. (adv/diskominfo)