PEKANBARU-Proyek pembangunan Pasar Cik Puan di Pekanbaru, Riau sudah dimulai sejak tahun 2010. Namun sampai sekarang, pembangunannya tak kunjung tuntas dan mangkrak. Para pedagang mengeluh, karena harus berdagang puluhan tahun di tempat penampungan sementara.
Senin (4/10/2021), terlihat gedung berupa tiang dan beton berdiri tegak di lokasi Pasar Cik Puan. Gedung itu tampak tidak terawat dan terbengkalai.
Kini, bangunan itu hanya menjadi lokasi parkir dan dipenuhi sampah berserakan. “Ini sudah bocor-bocor di lantai satu. Kalau hujan deras semua bocor karena tidak ada digunakan,” kata salah seorang warga sekitar, Suhaimi.
Menurut Suhaimi, bangunan mangkrak itu mulai dibangun tahun 2010-2011. Bangunan itu sudah terbengkalai sekitar 9-10 tahun. “Sudah berulang kali ganti walikota dan gubernur, tidak pernah ada kepastian,” katanya.
Berharap Segera Dituntaskan
Ketua Persatuan Pedagang Cik Puan Pekanbaru, Sutan Sarmuni Sikumbang mengatakan, Pasar Cik Puan merupakan salah satu ikon Pekanbaru. Dia berharap, proyek pembangunan Pasar Cik Puan dilanjutkan sampai tuntas.
“Pasar Cik Puan ini adalah ikon Pekanbaru, ada sejarah terukir di pasar ini. Jadi kami berharap ini segera dibangkitkan, Pasar Cik Puan harus bisa seperti semula berjaya, ya tidak hanya pasarnya, tapi juga pedagang,” kata Sutan.
Kata Sutan, ada sekitar 1.000 orang pedagang yang terkena dampak proyek mangkak tersebut. Ribuan pedagang itu harus berjualan di lapak sementara dan tidak tahu kapan akan direlokasi ke gedung baru.
“Kalau pembangunan sejak 2010. Kami sejak 2009 sudah dipindahkan, sebelum dipindahkan kami sudah TPS juga dari 2001. Sekarang TPS ini bukan sementara, tapi selamanya,” kata Sutan.
Para pedagang sudah menderita akibat kebakaran yang berulang kali terjadi di TPS. Menurutnya, kebakaran paling parah terjadi tahun 2011 dan 2015.
“Sudah beberapa kali kami mengalami kebakaran, terdahsyat itu pada 2011 dan 2015 lalu, semua habis. Kami pedagang berharap perubahan yang terbaik untuk kami dan keluarga kami,” katanya.
Dia berharap, pembangunan Pasar Cik Puan segera dituntaskan dan dikelola pemerintah. Para pedagang tidak ingin jika pasar dikelola pihak ketiga.
“Kami sudah terseok-seok juga karena kondisi ini. Sejak Andi Rahman gubernur kami sudah sampaikan ini dibangun pakai APBD, berganti gubernur, berganti walikota juga belum terealisasi. Hanya makan janji-janji saja saat Pilkada,” kata Sutan.
“Kami tidak berharap pasar dibangun pihak ketiga, karena mereka prinsipnya mencari untung. Bukan memberikan fasilitas dari pemerintah untuk kesejahteraan pedagang di sini,” tukasnya. (*)
Editor: Boy Surya Hamta
Sumber: Detikcom