PEKANBARU, FOKUSRIAU.COM–Minum teh hijau memiliki segudang manfaat sehat. Kabar terbaru, peneliti mengaitkan senyawa dalam teh hijau untuk mengatasi Covid-19. Simak penjelasan peneliti berikut.
Manfaat teh hijau untuk kesehatan sudah tidak perlu diragukan. Salah satu yang terkenal adalah menurunkan berat badan. Teh hijau mengandung epigalokatekin galat (EGCG) untuk memproduksi hormon yang mampu mempercepat proses pembakaran lemak.
Lebih dari itu, teh hijau memiliki manfaat lain bagi kesehatan. Dilaporkan Times of India (11/10/2021), tim peneliti dari Indian Institute of Science Education and Research (IISER) di Bhopal mengidentifikasi hubungan biomolekuler antara Covid-19, penuaan dan diabetes.
Hasil penelitian mereka dipublikasikan di jurnal Molecular and Cellular Biochemistry. Peneliti melihat obat yang telah dipakai untuk mengatasi diabetes, obesitas, dan penuaan ternyata secara potensial juga bisa menyembuhkan Covid-19.
Biomolekul yang terkandung alami di dalamnya ternyata juga bisa dipakai sebagai kombinasi pengobatan Covid-19.
“Ada golongan senyawa seperti polifenol yang ditemukan di makanan nabati, kurkumin (pada kunyit), dan resveratrol (pada anggur), telah terbukti tidak hanya melambatkan proses penuaan, tapi juga memiliki properti antivirus,” kata kepala penelitian, Dr. Amjad Husain.
Polifenol lain yang peneliti temukan berguna untuk pengobatan Covid-19 dan kondisi penyakit penyerta adalah katekin yang ada di teh hijau, kakao, dan buah berry. Lalu ada juga polifenol prosianidin (ditemukan di apel, kayu manis, kulit anggur), dan theaflavin (ditemukan di teh hitam).
Senyawa alami seperti polifenol ini, dijelaskan peneliti, bisa memengaruhi pengikatan virus ke reseptor ‘host’ dan interaksi molekuler yang dibutuhkan virus untuk replikasi dan pelepasan. Karenanya penting untuk mencegah infeksi virus di tahap awal.
Sebelumnya, manfaat teh hijau untuk mengatasi Covid-19 juga diterbitkan dalam jurnal Frontiers. Peneliti mengatakan, salah satu senyawa yang ada pada teh hijau dikatakan dapat memblokir fungsi enzim utama dalam virus SARS-CoV-2.
Jika fungsi enzim ini terhambat, maka virus tersebut tidak akan bisa berkembang dengan baik. Tetapi penelitian ini masih membutuhkan kajian lebih lanjut karena ada masih dalam tahap awal penelitian.
Temuan ini pun masih didasari pada apa yang terjadi dalam budaya sel di dalam laboratorium saja. Peneliti perlu melakukan uji klinis lanjutan untuk melihat apakah hasil yang sama akan berlaku juga pada manusia.
Untuk menikmati teh hijau sebagai minuman sehat, kamu perlu menyeduhnya dengan cara yang tepat. Jangan pernah menyeduh teh hijau dengan air mendidih. Gunakan air hangat bersuhu 70-75 derajat Celcius saja.
Kemudian untuk takaran terbaik, bisa dengan 1 gram daun teh diseduh dalam 100 cc air, berlaku kelipatannya. Seduh teh hijau selama 3 menit saja, setelah itu saring, agar rasanya tidak pahit.
Lalu untuk teh hijau dalam bentuk kantung, sebaiknya taruh kantong teh dalam cangkir baru kemudian air panasnya dituang. Biarkan selama paling lama 3 menit lalu angkat. Teh hijau pun siap dinikmati. (*)
Editor: Boy Surya Hamta
Sumber: Detikcom