JAKARTA, FOKUSRIAU.COM-Garuda Indonesia tengah berada di ambang kebangkrutan. Perusahaan BUMN itu kini terlilit utang di atas Rp70 triliun. Kondisi keuangan kian babak belur, akibat anjloknya jumlah penumpang pada masa pandemi Covid-19.
Belum lagi, Garuda Indonesia harus melawan berbagai tuntutan PKPU di pengadilan dari para kreditur dan lessor yang bisa berujung pada status pailit.
Menilik ke belakang, sebenarnya sudah banyak perusahaan maskapai di Indonesia yang sebelumnya tumbang. Penyebabnya beragam, antara lain masalah keuangan, terjerat utang, salah manajemen, kalah bersaing, kecelakaan pesawat hingga dicabut izinnya oleh pemerintah,
Berikut ini daftar 11 maskapai penerbangan Indonesia yang kini sudah bangkrut:
Adam Air
Pada masa jayanya, perusahaan swasta ini sempat disebut-sebut sebagai maskapai penerbangan berbiaya rendah atau low cost carrier terbaik di Indonesia.
Jangkauan rute maupun penambahan armada pesawatnya terbilang ekspansif sejak didirikan pada tahun 2002. Namun sebuah kecelakaan naas membuat reputasi Adam Air langsung ambruk seketika.
Saat itu, pesawat Adam Air KI 457 rute Jakarta-Manado mengalami insiden kecelakaan di atas perairan Majene setelah hilang dari radar. Seluruh penumpang dan awaknya yang berjumlah 102 orang meninggal.
Tak lama setelah kecelakaan tersebut, pemerintah mencabut izin terbangnya pada 19 Juni 2008 yang menandai berhentinya operasional Adam Air di Tanah Air.
Merpati Airlines
Merpati merupakan maskapai penerbangan milik pemerintah yang beroperasi sejak era Presiden Soekarno, tepatnya perusahaan ini didirikan tahun 1962. Saat itu, belum ada transportasi mumpuni untuk menghubungkan Indonesia yang berbentuk kepulauan dari Sabang sampai Merauke.
Sehingga pemerintah merasa perlu untuk membangun maskapai yang khusus melayani penerbangan-penerbangan perintis. Selama puluhan tahun, Merpati mengalami masalah keuangan, namun selalu diselamatkan pemerintah.
Beberapa kali pemerintah melakukan upaya restrukturisasi. Puncaknya, Merpati berhenti beroperasi pada tahun 2014 akibat terus merugi dan lilitan utang. Meskipun sudah berhenti operasi, pemerintah hingga saat ini belum memutuskan untuk melikuidasi Merpati.