TNI AL Dumai Gagalkan Penyelundupan 14 Kg Sabu, Kurir Terima Uang Muka Rp5 Juta Antar ke Medan

Pasukan TNI Angkatan Laut ringkus penyelundup sabu. (Foto: Sumber Instagram/@koarmad_1)

DUMAI, FOKUSRIAU.COM-Sejumlah prajurit TNI Angkatan Laut yang tergabung dalam Tim Flee One Quick Respons (F1QR) Pangkalan TNI Angkatan Laut Dumai dan tim satuan tugas Operasi Khusus Intelijen Maritim Komando Armada I meringkus penyelundup narkotika jenis sabu-sabu.

Dikutip VIVA Militer dari akun Instagram resmi TNI Angkatan Laut, aksi Tim F1QR Lanal Dumai dan Satgas Opsus Intelmar meringkus penyelundup sabu terjadi di pantai Desa Buruk Bakul, Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis, Riau, Rabu (3/11/2021).

Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut I, Laksamana Pertama TNI Achmad Wibisono menjelaskan, Lanal Dumai awalnya menerima informasi tentang penyelundupan sabu melalui jalur laut.

Informasi menyebut, penyelundupan sabu akan dilakukan di sekitar perairan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis. Segera Komandan Lanal Dumai memberi perintah untuk menggagalkan transaksi barang haram tersebut.

Tim F1QR dan Satgas Opsus Intelmar Koarmada I langsung bergerak cepat menuju tempat pengintaian. Sekitar pukul 03.35 WIB, secara senyap pasukan TNI Angkatan Laut dan Korps Marinir berhasil melakukan pengendapan ke dekat sasaran.

Seketika, Tim F1QR Lanal Dumai dan Satgas Opsus Intelmar Koarmada I langsung menyergap pelaku. Dengan menggunakan kapal patroli Lanal Dumai, kapal pancung yang membawa sabu-sabu seberat 14 kilogram berhasil disergap.

Tak hanya itu, Tim F1QR Lanal Dumai dan Satgas Opsus Intelmar Koarmada II juga mengamankan satu mobil jenis minibus. Mobil tersebut rencananya akan dipakai kurir mengantar barang haram itu ke wilayah Medan.

“Penyelundupan narkoba berhasil digagalkan TNI AL Lanal Dumai. Barang bukti narkoba 14 kilogram paket sabu berhasil diamankan bersama satu orang tersangka,” ujar Laksamana Pertama TNI Achmad Wibisono.

Menurut pengakuan tersangka, dia sudah mendapatkan uang muka Rp5 juta dari bandar untuk mengantar sabu tersebut ke Medan. Bandar narkoba yang disinyalir tergabung dalam jaringan internasional itu akan membayar sisanya setelah tugas selesai.

“Saya sudah menerima upah awal Rp5 juta dari seseorang diduga bandar. Dan akan dilunasi sisanya setelah narkoba diantar semua ke Medan,” ucapnya. (*)


Editor: Boy Surya Hamta
Sumber: Viva.co.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *