INDRAGIRI HULU, FOKUSRIAU.COM-Penumpukan sampah kerap terjadi di kawasan pasar Seberida dan Air Molek. Akibatnya, selain menimbulkan bau tak sedap juga merusak keindahan kota. Penumpukan sampah disebabkan minimnya armada pengangkut.
“Sejumlah armada atau mobil angkut sampah selalu rusak, karena sudah tak layak pakai.
Sementara sampah pasar setiap detik bertambah, termasuk sampah warga yang dibuang sembarangan,” ujar plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Inhu, Joni Mariyanto melalui Kasi Persampahan dan Pengangkutan, Imron kepada FokusRiau.Com, Selasa (16/11/2021)
.
Dikatakan, petugas sering kewalahan mengangkut sampah di pasar sebab armada atau mobil angkutan tidak memadai.
Saat ini, jumlah mobil angkutan sampah yang sudah umur puluhan tahun ada 15 unit dan tersebar di 14 kecamatan di Inhu. Tapi dari 15 unit mobil itu, sembilan di anraeanya sidaj tidak layak pakai.
“Bila dipaksakan untuk mengangkut sampah langsung mengalami kerusakan, sementara biaya operasional perbaikannya minim. Dalam APBD Perubahan kemarin sudah diusulkan, baik untuk biaya operasional maupun petawatuan.
Dikatakan, seharusnya jumlah mobil angkutan sampah siap pakai 17 unit.
“Dalam APBD tahun anggaran 2022 sudah kami usulkan penambahan empat unit agar bisa ditempatkan di pasar Air Molek dan penambahan sati unit di Seberida, termasuk Peranap,” ujarnya.
Kini, armada di masing masing pasar hanya satu unit dan itupun juga sering mengalami kerusakan.
“Kalau ini sudah terakomodir penambahan mobil angkutan sampah dan tenaga supir, termasuk biaya biaya operasionalnya dijamin tidak terjadi lagi, maka penumpukan sampah di pasar akan hilang dengan sendirinya,” ungkap Imron. (*)
Penulis: Obrin
Editor: Boy Surya Hamta