INDRAGIRI HULU, FOKUSRIAU.COM-Bupati Rezita Meylani bersama LAMR Inhu dan instansi terkait, menyusuri aliran Sungai Indragiri menggunakan perahu karet. Dua hari perjalanan dihabiskan. Hasilnya, 16 lokasi rawan abrasi di sepanjang aliran sungai berhasil diambil.
Rombongan bupati mulai menyusuri aliran Sungai Indragiri dari Batu Rijal Peranap hinggga Kuala Cinaku. “Ada 16 titik rawan yang sudah dipetakan dan harus segera dilakukan penanaman pohon. Diharapkan, potensi abrasi bibir sungai bisa diatasi,” ujar Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Inhu, Joni Meriyanto kepada FokusRiau.Com, Senin (22/11/2021) di Pematangreba.
Dikatakan, hasil indentifikasi 16 titik rawan di sepanjang DAS Indragiri secepatnya diusulkan ke Kementrian Lingkungan Hidup dan Kegutanan (KLHK) untuk dilakukan penanaman pohon tahun 2022.
“Tentunya penanaman pohon tersebut akan melibatkan masyarakat. Ini selaras dengan program bupati tentang penanaman sejuta pohon di 10 kecamatan tahun 2022 nanti, termasuk di sepanjang aliran Sungai Indragiri,” tuturnya.
Sebelumnya, bupati sudah berkomunikasi dengan pemerintah pusat. Bahkan, pemerintah pusat telah merespon positif usulan tersebut. “Kini tinggal menunggu usulan proposalnya saja,” kata Joni.
Dijelaskan, penyusuran aliran Sungai Indragiri bertujuan untuk mamantau dan mendokumentasikan situasi terkini bantaran sungai yang rawan abrasi.
Dari pemantauan itulah, akan dipetakan pola penanganan tebing dengan penanaman pohon jenis apa dan berapa jumlah bibit yang diharapkan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Program penanaman sejuta pohon oleh masyarakat adat diprakarsai LAMR Inhu bekerja sama dengan Pramuka, Karang Taruna dan KNPI se-Inhu dan didukung sepenuhnya oleh Pemkab Inhu. (*)
Penulis: Obrin
Editor: Boy Surya Hamta