PEKANBARU, FOKUSRIAU.COM-Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru, Jumat siang memantau kemunculan 140 titik di sejumlah wilayah di Sumatera, termasuk Riau. Jumlah tersebut turun dibanding hari sebelumnya sebanyak 403 titik.
Hasil pantauan satelit yang dirilis BMKG Pekanbaru, Jumat pukul 16.00 WIB mencatat, untuk Riau terpantau delapan titik panas yang tersebar di Bengkalis dan Rokan Hulu masing-masing dua titik. Kemudian di Kabupaten Kepulauan Meranti, Kampar, Kuantan Singingi dan Indragiri Hulu masing-masing satu titik.
Sementara itu, titik panas lainnya juga terpantau di Sumbar dengan 45 titik, Sumut sebanyak 33 titik, Sumsel ada 17 titik, Babel ada 16 titik, Bengkulu sebanyak 7 titik, Jambi sebanyak 9 titik dan Aceh 5 titik.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Riau sudah menetapkan status siaga darurat karhutla. Ini merupakan upaya antisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Langkah itu juga disambut baik BMKG.
Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Ramlan mengatakan, penetapan status siaga darurat karhutla ini awalnya bulan Februari. Namun syarat penetapan siaga darurat karhutla tingkat provinsi harus ada minimal dua kabupaten/kota yang sudah menetapkan siaga darurat karhutla.
“Bulan April mendatang masih akan terjadi musim hujan tahap pertama di Riau,” ujar Ramlan.
Untuk mengantisipasi musim kemarau di bulan Mei, sebagaimana diprediksi BMKG, menurutnya lebih baik segera ditetapkan. “Agar seluruh unsur dan instansi terkait lebih mempersiapkan segala sesuatu untuk pencegahan,” kata Ramlan.
Untuk diketahui, musim kering sendiri mulai melanda Riau pada bulan Mei 2022 dan diyakini akan berlangsung sampai November 2022 mendatang.
“Musim kering pertama sudah lewat dan akan masuk lagi pada Mei mendatang, untuk kekeringan di tahun ini sendiri diprediksi masih normal,” tukasnya. (*)
Editor: Boy Surya Hamta
Sumber: TribunPekanbaru