JAKARTA, FOKUSRIAU.COM-Hanya tiga hari setelah Presiden Jokowi mewanti-wanti menterinya untuk fokus bekerja menjelang Pemilu 2024, namun dua menterinya Airlangga Hartarto dan Suharso Monoarfa malah menggelar pertemuan dengan Zulkifli Hasan.
Tentu saja agenda pertamuan membahas situasi politik. Para menteri yang juga Ketua Umum Partai Golkar, PPP dan PAN itu bahkan sepakat membentuk koalisi yang dinamakan Koalisi Indonesia Bersatu guna menghangatkan suhu politik Indonesia.
Sekretaris Jenderal PAN, Eddy Soeparno mengatakan, koalisi dibentuk untuk membuat budaya politik baru. Kerja sama partai didasarkan pertimbangan matang, kemudian persiapan panjang dan tidak ujug-ujug begitu saja terjadi menjelang Pemilu 2024 yang membuat kesan tergesa-gesa dan pragmatis.
“Karena itu, kita ingin ada pembahasan dengan partai-partai yang memiliki kecocokan visi dan memiliki kecocokan persepsi. Sehingga kita bertemu dengan Golkar dan PPP, setelah beberapa kali pertemuan, para ketua umum sepakat menyampaikan kepada publik (tentang) Koalisi Indonesia Bersatu, dengan tujuan kita bisa membangun gagasan, membangun program, ide, membangun konsep untuk nanti kita melaksanakan pesta demokrasi 2024,” kata Eddy, Selasa (17/5/2022).
Menurut Eddy, dengan menghadirkan Koalisi Indonesia Bersatu ini maka pihaknya berupaya untuk Pemilu 2024 tidak lagi menjajakan politik identitas, tetapi lebih ke arah politik gagasan. Dia menyadari, bahwa saat ini pihaknya masih membicarakan isu secara umum, misalnya mahal minyak goreng, harga pangan dan BBM yang naik.
“Memang saat ini kita berbicara tentang hal-hal yang sifatnya umum dan belum ada hal yang bersifat konklusif, apalagi membicarakan capres-cawapres dari koalisi belum dibicarakan. Nanti akan ada pembicaraannya secara bertahap, nanti akan di sana,” ungkap Eddy dilansir FokusRiau.Com dari Liputan6.com.
Eddy memastikan, partai-partai Koalisi Indonesia Bersatu solid dan tak akan teriming-iming untuk ketarik partai lain.
“Kita solid dan tidak terganggu iming-iming parpol lain, karena memang komitmen diantara ketiga ketua umum ini sudah sangat kuat. Bahwa kita akan menjalin kerja sama sampai dengan tahun 2024 bahkan melampaui Pilpres. Karena kerja sama ini akan di bawah ke ranah Pilkada 2024,” tukasnya.
Disinggung nama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang mungkin akan dibawa Koalisi Indonesia Bersatu, Eddy hanya berharap yang bersangkutan bisa dan mau menjadi kader PAN dalam waktu dekat.
“Kami sudah berbicara panjang lebar dengan Kang Emil, hubungan Kang Emil dengan PAN juga sudah dekat. kami berharap Kang Emil suatu hari, dalam waktu dekat mudah-mudahan mau mengenakan jas biru PAN, menjadi kader PAN. Dan ini membuat kita semangat menghadapi konstentasi ke depannya,” kata Eddy.
Sekjen PPP, Arwani Thomafi menyebut, dalam waktu jauh maupun dekat, koalisi niscaya akan dibentuk. Karena itu, pihaknya mengambil inisiatif bersama dua partai lainnya untuk membangun dan membentuk koalisi terlebih dahulu.
Karena itu, terkait Capres dan Cawapres pihaknya juga menyadari ini juga akan dibicarakan. Namun, dalam waktu dekat masih belum ada ke arah sana.
“Pasti ada hal-hal lain yang masih menunggu. Siapa yang akan diusung, lalu bagaimana strategi pemenangannnya, dan lain yang bersifat teknis dan masih belum sampai di sana,” kata Arwani, Selasa (17/5/2022).
Dia pun menampik, Koalisi Indonesia Bersatu ini mengunci partai lain untuk membangun koalisi. Justru menurut dia, jika ini ibarat rumah, sampai sekarang masih terbuka. Dan membuat pilihan lain bagi masyarakat di kontestasi Pilpres 2024.
“Rumah-rumah ini akan menjadi bagian yang penting dalam kontestasi Pemilu 2024. Jadi, semakin banyak rumah akan semakin bagus, akan semakin banyak calon. Salah satu juga yang ingin kita dorong juga adalah, bagaimana kontestasi itu diikuti oleh tiga pasangan atau lebih, memberikan pilihan yang lebih banyak bagi rakyat,” ungkap Arwani.
“Kita ingin mengusung tema Pemilu itu benar-benar dibungkus untuk menjaga persatuan. Pemilu itu betul-betul menjadi sarana untuk kita mengimplementasikan sila ketiga Pancasila, Persatuan Indonesia. Jangan justru Pemilu menjadi kesempatan terbukanya celah perpecahan diantara kita,” sambungnya.
Dia pun menegaskan, dengan menghadirkan Capres-Cawapres 2024 lebih dari dua pasang, sama saja menghendaki keinginan banyak masyarakat luas yang menginginkan adanya banyak pilihan.
Arwani pun menyinggung soal kesolidan Koalisi Indonesia Bersatu, yang menurutnya tak perlu diragukan lagi.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Lodewijk F Paulus menegaskan, Golkar bersama PAN dan PPP serius membentuk Koalisi Indonesia Bersatu untuk menghadapi Pemilu 2024.
Meski belum mengumumkan kandidat calon presiden dan calon wakil presiden, koalisi ini sudah tahap awal menyamakan visi misi. “Namanya ketum bertiga sudah ketemu masa enggak serius,” ujar Lodewijk di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (17/6/2022).
Lodewijk memastikan, masih terbuka bagi partai lain yang ingin bergabung dengan koalisi. Ia berharap ada partai lain yang tertarik.
“Ini kan baru yang tiga bersatu kan baru tahapan awal, kita harapkan semua akan ada partai-partai lain yang tentunya akan bergabung dengan koalisi bersatu ini,” ujarnya.
Partai Golkar sendiri berkukuh mendorong Airlangga Hartarto sebagai calon presiden dan bisa diusung koalisi bersama PAN dan PPP. Namun, hal ini belum didiskusikan Golkar bersama PAN dan PPP.
“Dari Golkar pasti capresnya Pak Airlangga, tapi kesepakatan dari itu belum kita bahas,” kata Ketua DPP Golkar Dave Laksono di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (16/5/2022).
Golkar juga tak mengunci Airlangga sebagai calon presiden. Namun, saat satu meja membahas calon presiden dan calon presiden, Golkar mengajukan Airlangga. Soal siapa yang akan diusung tergantung keputusan bersama. (lp6/bsh)