PEKANBARU, FOKUSRIAU.COM-Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Jenderal Polisi Petrus Reinhard Golose mengingatkan pemerintah dan masyarakat Riau, untuk perang terhadap narkotika.
Bila ada orang terdekat menggunakan narkoba, harus segera direhabilitasi. Biasanya, bila sudah menggunakan ganja, terus meningkat mencoba ektasi, sabu dan terus lebih mahal lagi.
“Harga satu gram sabu lebih mahal dari emas. Satu gramnya bisa sampai Rp 1,5 juta pasarannya di Riau,” kata Petrus, di sela Launching Integrasi Pendidikan Anti Narkoba (IPAN) pada Kurikulum Sekolah, Rabu (24/8/2022) di Gedung Daerah Riau.
Dijelaskan, karena operasi BNN di bagian barat Indonesia diperketat, semakin ke wilayah Indonesia bagian timur, harga sabu akan semakin mahal. Bisa mencapai Rp 3,5 juta per gram.
“Maka mereka (bandar), menyuruh menjual, maka jadilah jaringan laba-laba itu. Seperti multi level marketing. Sehingga orang mencoba, mula dari orang dewasa sampai anak anak, berbagai macam profesi, mau TNI Polri, BNN, Jaksa Hakim Dosen, semua pernah terlibat narkotika,” katanya.
Dia juga mengapresiasi keseriusan dan upaya pemerintah dalam memberantas narkoba di Riau, khususnya yang menyasar anak-anak.
“Saya sebagai Kepala BNN RI melihat keseriusan bapak Gubernur Riau ini dalam melindungi rakyatnya dari narkoba. Sebab, Riau ini termasuk salah satu wilayah yang besar suplay dan demand narkotikanya,” kata Petrus.
Bahayanya lagi, sindikat narkoba saat ini juga menyasar anak-anak yang merupakan tunas bangsa. BNN bahkan acap kali menemukan kasus anak-anak yang menjadi kurir narkoba hingga menjadi pecandunya.
“Anak-anak sering jadi sasaran kurir narkoba. Melalui pendidikan dan modul pengetahuan anti narkoba, kami berharap anak-anak ini bisa mengetahui bahayanya narkoba. Hingga setelah tahu nanti, mereka katakan tidak pada narkotika,” tukasnya. (bsh)