PEKANBARU, FOKUSRIAU.COM-Tren positif terus membayangi harga sawit di Riau, terutama dalam bentuk crude palm oil (CPO). Periode 24-30 Agustus 2022, harga sawit tercatat mengalami kenaikan.
Kepala Dinas Perkebunan Riau Ir Zulfadli melalui Kabid Pengolahan dan Pemasaran Dinas Perkebunan Defris Hatmaja, Kamis (18/8/2022) lalu menjelaskan, karena harga minyak sawit mentah (crude palm oil/ CPO) diprediksi masih dalam tren positif atau bergerak naik, menjadi faktor eksternal naiknya harga sawit di Riau.
“Menurut Macro Equity Strategist Samuel Sekuritas Indonesia Lionel Priyadi, saat ini pasar sedang dalam euforia merespons positif data-data ekonomi China dan AS,” ungkap Defris.
Pekan lalu, harga sawit di Riau naik di seluruh kelompok umur dan tertinggi naiknya di Kelompok Umur 10 tahun sampai 20 tahun.
Harga sawit di Riau untuk Kelompok Umur 10 tahun sampai 20 tahun pekan ini naik Rp 200,73 per Kg sehingga menjadi Rp 2.433,66/Kg.
Pekan ini periode 24-30 Agustus 2022 harga sawit di Riau terbukti kembali mengalami kenaikan. Periode ini harga sawit di Riau naik 0,16 persen dari pekan lalu.
Menurut Defris, kenaikan terjadi karena hambatan-hambatan yang sempat mengganggu rantai pasok akibat efek domino pandemi Covid-19 juga secara perlahan mulai berkurang.
Di sisi lain, produksi di dalam negeri juga bagus. Selain itu, kenaikan harga sawit di Riau tersebut juga dipicu melonjaknya harga minyak saingan karena persediaan di China dan India menurun.
Ditambah, data ekspor CPO Malaysia menunjukkan kenaikan dalam 10 hari pertama di bulan ini, membuat CPO kian diminati di pasar nabati.
Secara historis, harga CPO diperdagangkan di bawah harga minyak kedelai. Harga minyak kedelai di Dalian berakhir naik 1,94 persen dan harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade menguat 0,39 persen .
Minyak sawit menang dipengaruhi pergerakan harga minyak terkait, karena mereka bersaing mendapatkan bagian di pasar minyak nabati global. (bsh)