Disney Pangkas 7.000 Pegawai, Gelombang PHK Kian Mengerikan

The Walt Disney Company di New York Stock Exchange (NYSE) (Foto: Reuters/Brendan McDermid)

PEKANBARU, FOKUSRIAU.COM-Raksasa hiburan Disney melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 7.000 karyawan. Tindakan itu diumumkan Rabu (8/2/2023) dan menjadi keputusan besar pertama CEO Bob Iger sejak diminta kembali memimpin perusahaan akhir tahun lalu.

PHK tersebut melanjutkan ‘tren’ pemangkasan ribuan tenaga kerja yang sudah terlebih dahulu dilakukan para raksasa teknologi di Amerika Serikat akibat ekonomi yang memburuk.

“Saya tidak membuat keputusan ini dengan enteng. Saya sangat menghormati dan menghargai bakat dan dedikasi karyawan kami di seluruh dunia,” kata Iger dilansir AFP, Kamis (9/2/2023).

Disney juga mengumumkan akan memotong biaya US$ 5,5 miliar yang akan terdiri dari US$ 3 miliar dari konten, tidak termasuk olahraga dan sisanya US$ 2,5 miliar dari pemotongan non-konten.

Eksekutif Disney mengatakan, pemotongan biaya sekitar US$ 1 miliar sudah berlangsung sejak kuartal terakhir.

Disney juga mengatakan akan menghilangkan 7.000 pekerjaan dari tenaga kerjanya. Itu sekitar 3 persen dari sekitar 220.0000 orang yang dipekerjakan pada 1 Oktober. Menurut pengarsipan SEC, dengan sekitar 166.000 di AS dan sekitar 54.000 secara internasional.

Perusahaan yang didirikan Walt Disney juga mengatakan layanan streaming-nya mengalami penurunan pelanggan pertama kali pada kuartal terakhir, karena konsumen mengurangi pengeluaran.

Pelanggan Disney+, saingan Netflix turun 1 persen menjadi 168,1 juta pada 31 Desember, dibandingkan dengan tiga bulan sebelumnya.

Meskipun begitu, investor diyakinkan oleh kerugian operasi Disney yang lebih rendah dari perkiraan untuk platform streaming sebesar US$ 1 miliar untuk periode Oktober hingga Desember.

Di seluruh kerajaan hiburannya yang luas, grup Disney memperoleh pendapatan sebesar US$ 23,5 miliar untuk periode tiga bulan terakhir, lebih baik dari yang diharapkan para analis.

Iger yang mengundurkan diri sebagai CEO pada 2020 setelah hampir dua dekade memimpin perusahaan tersebut, dibawa kembali setelah dewan direksi memecat penggantinya Bob Chapek.

Tugas baru Iger sebagai CEO menghadapi hambatan besar, termasuk kampanye investor aktivis Nelson Petz yang menuntut pemotongan biaya besar setelah dia mengatakan Disney membayar lebih untuk membeli studio film 20th Century Fox.

Disney juga terjebak dalam konflik dengan gubernur Florida Ron DeSantis yang ingin merebut kembali kendali atas area di sekitar Walt Disney World yang hingga kini telah dikendalikan raksasa hiburan tersebut.

DeSantis yang konservatif secara politik, yang dianggap sebagai calon presiden AS, sangat marah pada Disney. Karena mengkritik undang-undang negara bagian yang melarang pelajaran sekolah tentang orientasi seksual. (CNBCIndonesia/bsh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *