JAKARTA, FOKUSRIAU.COM-PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) tengah mengkaji rencana penerbitan obligasi senilai Rp 2 triliun.
“Obligasi kita lihat memungkinkan atau tidak jumlahnya? Kita kaji antara Rp 2 triliun,” kata Direktur Utama PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF), I Dewa Made Susila kepada awak media, Jumat (10/2/2023).
I Dewa menuturkan, secara umum perbedaan obligasi dan pinjaman di bank, yaitu tenornya.
“Obligasi tenornya panjang, pinjaman di bank tenornya lebih pendek. Kedua, kalau kondisi normal harga obligasi biasanya cost-nya lebih murah dari pinjaman bank. Biasanya, cuma kadang-kadang sama,” kata I Dewa.
Meski demikian, I Dewa belum menjabarkan secara rinci terkait penerbitan obligasi tersebut.
Di sisi lain, Adira Finance mencatatkan laba bersih Rp 1,6 triliun atau tumbuh 32 persen secara year on year sepanjang 2022.
Dikatakan, pertumbuhan tersebut didorong oleh penurunan pada biaya bunga dan biaya kredit di sepanjang 2022. Membaiknya pertumbuhan penjualan industri otomotif berdampak positif pada kinerja Adira Finance pada 2022.
“Pembiayaan baru 2022 tumbuh 22 persen dari 2021 menjadi Rp 31,7 triliun,” kata I Dewa dilansir FokusRiau.Com dari laman liputan6.com.
Hal itu didorong dari pertumbuhan segmen pembiayaan mobil. Adira Finance juga berhasil membukukan pertumbuhan piutang yang dikelola sebesar 10 persen menjadi sebesar Rp 44,6 triliun, setelah sempat mengalami penurunan dalam dua tahun terakhir karena dampak pandemi Covid-19.
Sementara itu, pembiayaan syariah sebesar Rp 9,6 triliun atau berkontribusi 21 persen dari total piutang yang dikelola pada 2022, meningkat dari 2021 sebesar 18 persen.
Disamping itu, pembiayaan baru di segmen syariah dibukukan meningkat 20 persen menjadi Rp6,6 triliun pada 2022.
“Pertumbuhan ini sejalan dengan langkah strategis yang dilakukan Perusahaan dengan terus memberikan penyaluran pembiayaan produk syariah secara agresif serta peningkatan jaringan usaha syariah,” kata dia. (bsh)