Kampar  

Saatnya Belajar dari Kecelakaan Beruntun di Kampar, Ingat Jarak Aman!

Ilustrasi. Satu keluarga tewas diduga keracunan AC mobil. (Foto: Istimewa)

PEKANBARU, FOKUSRIAU.COM-Sebuah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan di salah satu ruas jalan di Riau beredar di media sosial.

Kecelakaan beruntun itu diketahui terjadi di jalan lintas Pekanbaru-Kuantan Singingi (Kuansing), tepat di Desa Kampung Pinang, Kecamatan Perhentian Raja, Kabupaten Kampar, Riau.

Dalam rekaman yang diunggah akun Instagram bernama @andreli_48, Minggu (12/2/2023), tampak mobil minibus Datsun yang mengalami rusak parah akibat ditabrak truk tronton yang ada di belakangnya.

Dikutip FokusRiau.Com dari Kompas.com, Minggu (12/2/2023), Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Kampar AKP Rudi Sudaryoni mengatakan, kecelakaan melibatkan tiga unit mobil dan satu unit sepeda motor.

Kejadian bermula saat mobil minibus Datsun yang dikemudikan Rewindra, bergerak dari arah Kuansing menuju Pekanbaru dengan kecepatan sedang. Lalu, mobil Datsun mendahului truk tronton yang dikemudikan Afrizal.

Setibanya di tempat kejadian perkara (TKP), mobil Datsun berhenti karena di depannya ada truk yang sedang parkir di bahu jalan karena rusak.

“Karena jarak yang dekat, mobil truk tronton menabrak dua mobil dan satu sepeda motor di depannya,” ucap Rudi.

Diduga, kecelakaan tersebut terjadi karena pengemudi truk tronton yang kurang hati-hati. Akibatnya, mobil truk Isuzu yang mengangkut sawit terbalik ke pinggir jalan. Sedangkan, mobil Datsun dan sepeda motor yang mengalami kerusakan berat.

Beruntungnya, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Belajar dari kejadian tersebut, ada baiknya seluruh pengguna jalan selalu menjaga jarak aman dengan kendaraan yang di depan.

Training Director The Real Driving Centre (RDC), Marcell Kurniawan mengatakan, ada beberapa keuntungan saat menjaga jarak aman ketika mengemudi.

“Pertama kita akan memiliki jarak reaksi dan jarak berhenti yang cukup. Sehingga, pengemudi bisa berhenti tepat waktu dan jarak. Dengan jarak yang tepat, pengemudi tidak akan menabrak mobil di depannya,” ucap Marcell.

Selain mencegah menabrak kendaraan yang ada di depan, menjaga jarak aman juga bisa menghindari kita dari peristiwa tabrak belakang. Pasalnya, dengan menjaga jarak aman, ketika mobil di depan melakukan pengereman, kita bisa lebih halus mengeremnya.

“Jadi kalau ada orang yang tidak menjaga jarak aman di belakang kita, dia tidak akan kaget jika kita melakukan pengereman secara halus,” katanya.

Sementara itu, Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu menambahkan, jarak aman mengikuti kendaraan tidak hanya soal berapa meter, tetapi kombinasi antara waktu reaksi manusia dan waktu reaksi mekanikal jika dalam kondisi ideal.

“Waktu reaksi manusia sekitar 1 sampai 1,5 detik. Sedangkan reaksi mekanikal 0,5 sampai 1 detik. Jadi menjaga jarak aman sekitar tiga detik dengan kendaraannya,” kata Jusri. (bsh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *