PADANG, FOKUSRIAU.COM-Gubernur Mahyeldi memprediksi jumlah perantau yang akan mudik atau pulang basamo diperkirakan empat kali lipat dibandingkan tahun 2022. Tahun lalu ada 1,5 juta perantau mudik ke Sumbar. Tahun ini, diprediksi ada 6 juta orang yang akan mudik.
“Prediksi ini setelah kita dapat data dari sejumlah stake holder, termasuk perantau yang mengadakan pulang basamo,” kata Mahyeldi kepada wartawan, Rabu (5/4/2023) di Padang.
Mahyeldi menyebut, pihak Bandara Minangkabau memprediksi terjadi kenaikan lonjakan penumpang 4 kali lipat dibandingkan tahun lalu.
“Data tahun lalu itu ada 24.000 lebih orang yang masuk Sumbar lewat BIM saat libur lebaran. Tahun ini diprediksi 100.000 ribu. Termasuk 3.000 perantau Agam di Malaysia yang menyatakan pulang basamo,” kata Mahyeldi.
Pulang basamo, menurut Mahyeldi juga dilakukan organisasi Ikatan Keluarga Minang yang ada di seluruh Indonesia.
“Untuk daerah Jakarta saja sudah disediakan 70 bus gratis. Ini belum termasuk dari daerah pulau Jawa lainnya. Juga ada dari Riau, Sumut dan lainnya,” kata Mahyeldi.
Untuk menyambut kedatangan perantau itu, Pemprov Sumbar telah berkoordinasi dengan seluruh bupati dan wali kota. Mahyeldi sudah mengirim surat edaran ke bupati dan wali kota tertanggal 3 April 2023 tentang peningkatan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka Ramadhan dan Idul Fitri 1444 H.
“Dalam surat itu kita minta bupati dan wali kota meningkatkan kelancaran arus perhubungan, pelayanan pariwisata dan pengelolaan sampah di libur Idul Fitri,” kata Mahyeldi dikutip FokusRiau.Com dari kompas.com.
Rp 12 triliun
Sementara itu, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setdaprov Sumbar, Wardarusmen menyebut, dampak perantau pulang basamo sangat besar untuk bagi perekonomian Sumbar.
Diperkirakan, akan ada perputaran uang Rp 12 triliun selama libur Lebaran di Sumbar. “Tahun lalu perputaran uang itu Rp 3 triliun saat libur Lebaran. Sekarang diprediksi jadi empat kali lipat jadi Rp 12 triliun,” kata Wardarusmen.
Wardarusmen didampingi Kadis Kominfo Siti Aisyah mengatakan, perputaran uang akan terjadi saat perantau masuk ke daerah wisata dan membelanjakan uangnya.
“Tahun lalu hotel-hotel penuh. Objek wisata ramai dikunjungi dan kuliner tentunya juga ramai,” kata Wardarusmen sembari menyebut, perantau yang pulang dipastikan membawa uang untuk membantu sanak saudara dan kampung halaman. (bsh)