JAKARTA, FOKUSRIAU.COM-Dalam berinvestasi, seorang investor tidak cukup hanya melihat expected return. Seorang investor juga harus mempertimbangkan risikonya.
Return dan risiko seperti dua sisi dari sebuah koin uang. Indahnya dunia keuangan adalah risiko selalu muncul menyertai setiap datangnya return.
Dalam ilmu keuangan, karena terdapat beberapa ukuran risiko dan adanya return acuan, kita pun mengenal berbagai ukuran return yang disesuaikan dengan risiko, seperti rasio Sharpe, Treynor, alpha Jensen, informasi, appraisal dan M-squared.
Penggunaan risk-adjusted return diakui lebih baik dibandingkan dengan sekedar return nominal aritmetik dan geometrik. Apakah Anda sudah pernah menghitungnya?
Investasi sejatinya juga dapat dilakukan di sektor riil, seperti bisnis atau usaha. Investasi juga bisa dilakukan dalam aset, baik aset berwujud seperti tanah, properti, emas dan valuta asing, maupun aset di pasar keuangan, seperti deposito, saham, obligasi, reksadana dan exchange traded fund (ETF).
Investasi harus dibedakan dari spekulasi dan judi. Seperti di Thailand dan Brunei, di Indonesia, judi juga dilarang. Di banyak negara lain, judi masih diperbolehkan.
Malaysia misalnya, melegalkan satu-satunya kasino di negara tersebut sejak tahun 1965, yaitu Genting. Kawasan ini membentang di dua provinsi, yaitu Pahang & Selangor, dan berada di ketinggian 1.865 meter di atas permukaan laut.
Singapura tidak mau kalah dengan membangun kasino Marina Bay Sands yang megah, dengan biaya mencapai US$ 6,9 miliar, sebelas tahun lalu. Manila bahkan mempunyai 13 kasino.