Mengenal Komunisme dan Kenapa Lambangnya Palu dan Sabit?

Perayaan ulang tahun ke-100 Partai Komunis China pada Senin (28/6/2021). (Foto: AP Photo/NG HAN GUAN)

PEKANBARU, FOKUSRIAU.COM-Menjelang tanggal 30 September, pembahasan mengenai paham komunis dan Partai Komunis Indonesia akan kembali muncul. Hal itu tak lepas dari peristiwa Pemberontakan G30S yang melibatkan PKI pada 30 September 1965.

Dalam peristiwa itu, ada 10 korban tewas yang terdiri dari jenderal dan perwira TNI AD serta satu petugas polisi. Mereka yang menjadi korban peristiwa Gerakan 30 September 1965:
Letnan Jenderal TNI Ahmad Yani (Menteri/Panglima Angkatan Darat/Kepala Staf Komando Operasi Tertinggi)

Mayor Jenderal TNI Raden Suprapto (Deputi II Menteri/Panglima AD bidang Administrasi)

Mayor Jenderal TNI Mas Tirtodarmo Haryono (Deputi III Menteri/Panglima AD bidang Perencanaan dan Pembinaan)

Mayor Jenderal TNI Siswondo Parman (Asisten I Menteri/Panglima AD bidang Intelijen)

Brigadir Jenderal TNI Donald Isaac Panjaitan (Asisten IV Menteri/Panglima AD bidang Logistik)

Brigadir Jenderal TNI Sutoyo Siswomiharjo (Inspektur Kehakiman/Oditur Jenderal Angkatan Darat)

Letnan Satu Pierre Andreas Tendean (ajudan Jenderal Abdul Harris Nasution yang tewas karena G30S mengira ia adalah Jenderal Nasution).

Aipda Karel Satsuit Tubun (pengawal kediaman Wakil Perdana Menteri Indonesia, J. Leimena).

Para korban kemudian dibuang dan dikubur ke suatu sumur lama di area Pondok Gede, Jakarta yang dikenal sebagai Lubang Buaya dan jenazah mereka ditemukan pada 3 Oktober 1965.

Sementara di Jawa Tengah dan DIY, PKI membunuh Kolonel Katamso (Komandan Korem 072/Yogyakarta) dan Letnan Kolonel Sugiyono (Kepala Staf Korem 072/Yogyakarta). Mereka diculik PKI pada sore hari 1 Oktober 1965.

Lalu apa itu komunis?
Komunis atau komunisme merupakan salah satu paham atau ideologi yang pernah berkembang di Indonesia. Merujuk laman Kemendikbud, komunisme pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada 1913 oleh anggota Partai Buruh Belanda melalui pusat organisasi buruh kereta api yang berdiri pada 1908 di Semarang.

Satu tahun setelah komunisme masuk ke Indonesia, berdirilah Partai Komunis Indonesia (PKI) pada 23 Mei 1914. PKI kemudian tumbuh dan menjadi salah satu partai terbesar di Indonesia.

Tetapi, eksistensi komunisme di Indonesia surut ketika MPRS menetapkan TAP Nomor XXV Tahun 1966 tentang Pembubaran PKI. Partai ini juga ditetapkan sebagai organisasi terlarang berdasarkan TAP tersebut.

Selain itu, TAP MPRS Nomor XXV Tahun 1966 turut melarang kegiatan untuk menyebarkan atau mengembangkan paham atau ajaran komunis atau Marxisme-Leninisme.

Dilansir FokusRiau.Com dari Kompas.com, Kamis (3/2/2022), komunisme yang ajarannya kini dilarang di Indonesia adalah paham atau ideologi yang mengacu pada sistem sosial.

Komunisme didasarkan pada kepemilikan komunal atau bersama serta produksi barang, baik di lingkup kehidupan maupun pemerintah.

Sementara itu, Encyclopedia Britannica menyebutkan, komunisme merupakan doktrin politik dan ekonomi yang tujuannya mengganti kepemilikan pribadi menjadi publik dengan kontrol komunal.

Kepemilikan yang diatur meliputi alat penggunaan sumber daya alam (SDA) dan alat produksi utama.

Ciri-ciri komunisme
Zulfikar Putra dan H. Farid Wajdi dalam Buku Ajar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (Panduan Kuliah di Perguruan Tinggi) (2021) menjelaskan, apa saja ciri komunisme.

Simak ciri-ciri komunisme di bawah ini:

  1. Kepentingan kelompok lebih penting Kepentingan individu tidaklah penting dalam komunisme karena ideologi ini lebih mengedepankan kepentingan bersama, yakni negara atau kelompoknya
  2. Ajaran komunisme tentang teori perjuangan kelas Penganut komunisme memperjuangkan kelompok atau kelasnya. Contohnya adalah kaum proletariat yang melawan tuan tanah atau kaum kapitalis.
  3. Revolusinya ke seluruh dunia Salah satu doktrin komunis adalah revolusi secara terus-menerus (the permanent atau the continuous revolution). Revolusi dari ideologi tersebut menjalar ke seluruh dunia sehingga sering disebut go internasional.
  4. Kepemilikan barang menjadi milik bersama Ciri komunisme lainnya adalah kepemilikan barang secara komunal atau umum. Penganut komunisme tidak membiarkan seseorang memiliki hak milik pribadi atau menguasai barangnya.

Kenapa lambang komunisme palu dan sabit?
Dilansir dari The Guardian, palu dan sabit yang menjadi lambang komunisme memiliki makna. Palu mewakili pekerja industri, sementara sabit mewakili kaum tani.

Saat Revolusi Bolshevik yang digerakkan Vladimir Lenin dan Joseph Stalin pada 1917 di Rusia, lambang palu dan sabit kemudian disatukan.

Kedua lambang yang mewakili petani dan pekerja atau buruh bersatu untuk menumbangkan Kekaisaran Rusia atau Tsar, sebagaimana dilansir dari Kompas.com, Sabtu (2/10/2021).

Setelah itu, lambang palu dan sabit identik dengan pemberontakan dan perlawanan kelas pasca Revolusi Bolshevik. Uni Soviet juga pernah menggunakan lambang palu dan sabit pada benderanya.

Setelahnya, Mao Zedong yang memimpin Partai Komunis China (PKC) menggunakan lambang palu arit untuk bendera China. Palu dan sabit pernah digunakan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI).

Namun, simbol tersebut dilarang penggunaannya sejak Orde Baru dan berlaku hingga saat ini. (bsh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *