Asap Karhutla Ganggu Penerbangan di Bandara Pekanbaru

Kabut tebal membuat aktivitas penerbangan di Bandara SSK II Pekanbaru. terganggu (Foto: Kompas.com)

PEKANBARU, FOKUSRIAU.COM-Sejumlah penerbangan di Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, Riau, Minggu (1/10/2023) pagi mengalami keterlambatan atau delay akibat terbatasnya jarak pandang.

Jarak pandang terbatas akibat kabut asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang menyelimuti Pekanbaru dan sekitarnya. Jarak pandang saat itu hanya 100-500 meter. Hal ini membuat keberangkatan maupun kedatangan pesawat terganggu.

Executive General Manager (EGM) Angkasa Pura Bandara SSK II Pekanbaru, Radityo Ari Purwoko menyebut, ada lima keberangkatan pesawat dari Pekanbaru yang terlambat take-off.

“Batik Air ID7066 dari Pekanbaru ke Halim Perdanakusuma (HLP) dari jadwal semula 06.05 WIB baru take-off 07.06 WIB, delay 61 menit. Citilink QG937 ke Bandara Soekarno Hatta (CGK), jadwal seharusnya 06.15 WIB, take-off 06.58 WIB, delay 43 menit,” sebut Radityo kepada wartawan melalui keterangan tertulis, Minggu siang.

Kemudian, penerbangan Lion Air Jt 279 dari Bandara SSK Pekanbaru ke Yogyakarta (YIA) seharusnya terbang pukul 07.00 WIB, delay 29 menit. Wings Air IW 1242 ke Bandara KNO (Kualanamu) seharusnya berangkat 07.00 WIB, delay 53 menit.

“Penerbangan Lion AIR JT393 Cengkareng GK STD 06.00 WIB baru bisa terbang pada pukul 07.13 WIB, mengalami keterlambatan selama 63 menit,” kata Radityo dikutip FokusRiau.Com dari kompas.com.

Sementara untuk kedatangan pesawat, ada tiga yang delay. Batik Air ID6850 dari Cengkareng seharusnya mendarat 07.10 WIB, namun baru bisa mendarat pukul 08.13 WIB, delay 63 menit.

Citilink QG 936 dari Jakarta seharusnya mendarat pukul 07.15 WIB, baru bisa mendarat 08.03 WIB atau delay 48 menit.

Superjet SJ910 dari Cengkareng, seharusnya mendarat 07.40 WIB, namun baru bisa mendarat pukul 08.20 WIB, delay 40 menit.

“Untuk kondisi saat ini secara keseluruhan kegiatan operasional penerbangan aman dan lancar. Jarak pandang sudah normal kembali,” kata Radityo. (bsh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *