JAKARTA, FOKUSRIAU.COM-Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sempat disebut hilang kontak di luar negeri. Namun kini sudah kembali ke Indonesia. Pesawat yang ditumpangi Syahrul mendarat di Bandara Soekarno-Hatta mendarat sekitar pukul 18.05 WIB, Rabu (4/10/2023).
Dari bandara, Syahrul bertolak ke Nasdem Tower. Di sana, sudah ada petinggi Nasdem yang menanti kedatangan Syahrul. Para petinggi itu Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Sekjen Nasdem Hermawi Taslim hingga Ketua DPP Nasdem Viktor Laiskodat.
Paloh disebut ingin mendapat penjelasan langsung dari Syahrul, perihal kasus dugaan korupsi yang menjeratnya di Kementan.
“Kan nanti secara langsung Pak SYL yang menjelaskan langsung supaya langsung dari Pak SYL menyampaikan. Jadi biar Pak Surya menerima informasi langsung dari SYL,” ujar Bendahara Umum Nasdem, Ahmad Sahroni saat ditemui di Nasdem Tower, Rabu.
Belakangan, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengaku sudah mendapat informasi dari KPK perihal penetapan tersangka Syahrul. Namun demikian, belum ada keterangan ataupun pengumuman resmi perihal penetapan tersangka Syahrul.
“Bahwa dia sudah tersangka? Ya, saya sudah dapat informasi. Malah sejak kalau eksposenya itu kan sudah lama kalau tersangka,” kata Mahfud di Kompleks Istana Kepresidenan.
Paloh bakal buka suara
Ahmad Sahroni mengatakan, kemungkinan Surya Paloh akan menggelar jumpa pers untuk memberi penjelasan terkait Syahrul yang menjadi sedang menjadi sorotan ini. Hanya saja, Sahroni belum bisa memastikan waktu persis dari konferensi pers tersebut.
“Tadi Babeh (Paloh) cuma bilang besok (hari ini) akan disampaikan secara langsung. Tapi belum tahu jam berapa,” ujar Sahroni, Kamis (5/10/2023) dini hari.
Syahrul telah berjanji melalui kuasa hukumnya, bahwa dia akan kooperatif menjalani proses hukum. Selain itu, Syahrul juga menekankan bahwa perjalanannya ke luar negeri merupakan perjalanan tugas.
Temui Paloh dan Jokowi Syahrul langsung menghadap ke Surya Paloh begitu tiba di Tanah Air. Pasalnya, dari bandara, Syahrul langsung menyambangi Nasdem Tower malam-malam. Kemudian, hari ini, baru Syahrul mendatangi Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara.
Sahroni menjelaskan, Syahrul merupakan kader Partai Nasdem, sehingga harus menghadap ke Paloh terlebih dahulu.
“Iya kan Pak Mentan mewakili Nasdem, jadi menghadap ketua umum dulu baru menghadap Bapak Presiden selaku pemimpin negara,” ujar Sahroni.
“Wajib datang dan langsung temuin ketua umum,” sambungnya.
Tunjuk Febri Diansyah
Mantan Jubir Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Febri Diansyah mengaku ditunjuk menjadi pengacara Syahrul. Adapun penunjukan ini dilakukan usai Syahrul disebut sudah menjadi tersangka oleh Mahfud.
Hal tersebut dia sampaikan usai berbincang-bincang dengan Syahrul di Nasdem Tower, Jakarta Pusat, Rabu (4/10/2023) malam.
“Pak Syahrul Yasin Limpo Menteri Pertanian tadi meminta kami melakukan pendampingan hukum pada tingkat penyidikan,” ujar Febri.
Febri menjelaskan, mereka membentuk tim gabungan yang akan melakukan pendampingan hukum kepada Syahrul. Namun, dia mengaku belum bisa memastikan jumlah anggota dan sosok-sosoknya.
“Tentu saja untuk memastikan dalam proses penyidikan ini prosesnya berjalan prosedural dan segala hak yang diatur secara hukum itu dipenuhi,” tutur dikutip FokusRiau.Com dari kompas.com.
Dugaan Pemerasan KPK
Namun di tengah hiruk-pikuk pemberitaan hilangnya Syahrul dan status tersangkanya, muncul perkara hukum lainnya. Perkara itu adalah dugaan pemerasan yang dilakukan pimpinan KPK terkait penanganann kasus korupsi di Kementan.
Bocor sejumlah dokumen surat pemanggilan terhadap sopir dan ajudan Syahrul sebagai saksi dalam perkara itu. Surat itu dikirimkan pada bulan Agustus 2023.
Terkait hal ini, Sahroni mengatakan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh bakal buka suara bersamaan dengan penjelasan kasus yang menjerat Syahrul.
Sementara KPK hingga kini belum memberikan pernyataan soal laporan dugaan pemerasan yang kini ditangani Polda Metro Jaya. Pihak Polda juga belum memberikan komentar soal perkara tersebut.
Temuan uang dan senpi KPK tengah mengusut tiga klaster dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan), yakni pemerasan dalam jabatan, gratifikasi dan tindak pidana pencucian uang.
KPK telah menetapkan sejumlah tersangka dalam kasus dugaan korupsi terkait pemaksaan dalam jabatan di Kementan, tapi belum mau mengungkap identitasnya.
Namun, Menko Polhukam Mahfud MD membeberkan bahwa Syahrul Yasin Limpo telah menjadi tersangka sejak lama.
Penyidik pun telah menggeledah rumah dinas Syahrul Yasin Limpo dan kantor Kementan pada pekan lalu untuk mengumpulkan barang bukti dalam kasus ini.
Dari penggeledahan di rumah dinas Syahrul Yasin Limpo, penyidik KPK mendapati uang puluhan miliar dalam bentuk rupiah dan mata uang asing. Selain itu, penyidik KPK juga menemukan 12 pucuk senjata api. (bsh)