Asap Kiriman Riau dan Sumsel Selimuti Pulau Bintan Kepri

Asap imbas karhutla di Sumatera menyelimuti wilayah Bintan. (Foto: Antara)

PEKANBARU, FOKUSRIAU.COM-Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri) menyebut, Pulau Bintan meliputi Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan terdampak kabut asap karhutla kiriman Riau dan Sumatera Selatan (Sumsel).

“Kabut asap yang menyelimuti Bintan sudah berlangsung sejak lima hari terakhir, akibat terbawa angin,” kata prakirawan BMKG Tanjungpinang, Miranda Putri Permatasari di Tanjungpinang, Selasa (10/10/2023).

Menurutnya, kabut asap di Bintan masih tergolong aman karena jarak pandang relatif normal atau di atas batas normal 1.000 meter.

Kondisi itu, belum sampai menghambat aktivitas pelayaran dan penerbangan di daerah setempat.

Kendati demikian, BMKG tetap menyarankan warga setempat memakai masker ketika beraktivitas di luar rumah untuk mengantisipasi gangguan kesehatan akibat kabut asap.

“Kabut asap mengandung gas dan partikel kimia yang dapat mengganggu sistem pernapasan, jadi sebaiknya warga pakai masker jika keluar rumah,” ujarnya.

Selain itu, BMKG meminta warga mewaspadai terjadinya kebakaran hutan dan lahan di tengah kondisi cuaca panas di Pulau Bintan dalam beberapa hari terakhir.

Apalagi, BMKG telah mendeteksi beberapa titik api, khususnya di kawasan Bintan Utara, Kabupaten Bintan yang dikelilingi laut lepas.

“Saat ini kondisi cuaca panas, pertumbuhan hujan kurang. Warga harus mewaspadai kebakaran hutan dan lahan, salah satunya tidak membuang puntung rokok sembarangan,” katanya.

Wilayah lainnya di Kepri, seperti Kota Batam, juga ikut terkena dampak kabut asap kiriman dari Pulau Sumatra, sejak sepekan terakhir.

Kualitas udara di Natuna kurang sehat
Dua hari sebelumnya, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau menyatakan, kualitas udara di daerah itu kurang sehat.

Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup DLH Natuna, Harmidi mengatakan, kondisi tersebut disebabkan oleh adanya kabut asap tipis di daerah itu.

“Hari ini polutan kita PM (Particulate Matter) 2.5 adalah 26.5 AQI US 81, kategori sedang,” ujar Harmidi, Minggu (8/10/2023).

Karena itu, dia mengimbau masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar rumah dan untuk masyarakat yang sensitif dengan asap diimbau untuk menggunakan masker. “Tutup jendela untuk menghindari udara luar yang kotor,” pinta Harmidi.

Ia menduga kabut asap tersebut kiriman dari Pulau Sumatra dan Kalimamtan. “Dari satelit kita mendapat kiriman dari dua daerah itu,” kata Harmidi. (antara/bsh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *