Tekno  

Google Mulai Hapus Akun Gmail, YouTube dan Map yang Lama Tak Aktif

Aplikasi Gmail dan Google. (Foto: Freepik/kos-51)

PEKANBARU, FOKUSRIAU.COM-Google mulai bersih-bersih akun yang sudah lama tidak dipakai atau akun yang sudah lama non-aktif. Akun Google dimaksud mencakup Gmail, YouTube, Drive, Maps, Photos dan layanan Google lainnya.

Sementara akun yang dianggap tidak aktif adalah akun yang sudah “nganggur” selama dua tahun atau lebih tanpa login dan aktivitas lainnya.

Rencana penutupan akun tersebut akan dilakukan mulai 1 Desember 2023 dan sudah disampaikan Google sejak Mei lalu. Upaya ini dilakukan demi meningkatkan keamanan data pengguna karena akun yang tidak aktif lebih rentan mengalami peretasan.

Nantinya, akun Google yang tidak aktif dihapus secara bertahap. Tahap pertama, Google akan menghapus akun Gmail yang dianggap tidak pernah aktif sama sekali. Jika sudah, akun personal yang sudah tidak aktif selama dua tahun akan menjadi sasaran selanjutnya.

“Kami melakukan (penghapusan akun) secara perlahan dan berhati-hati dengan sejumlah pemberitahuan,” ulas Google dalam blog resminya Mei lalu.

Bila Anda memiliki akun yang sudah tidak aktif lagi, kemungkinan besar Google mengirim pemberitahuan penghapusan akun ke alamat e-mail yang terafiliasi dengan akun tidak aktif.

Cara mencegah akun Google dihapus karena tidak aktif Bila Anda ingin tetap mempertahankan akun lawas Anda, ada beberapa hal yang bisa dilakukan, sebagaimana dilansir FokusRiau.Com dari laman KompasTekno dari ABC News, Rabu (29/11/2023).

Anda harus login ke alamat akun tersebut. Kemudian, lakukan sejumlah aktivitas, seperti membaca pesan masuk, mengakses/menggunakan Google Drive, dan pencarian di Google Search.

Bisa juga dengan menonton video-video di YouTube menggunakan akun lama Anda. Pengguna dapat login layanan aplikasi pihak ketiga lewat akun yang sama. Dengan melakukan sejumlah aktivitas, Google akan menilai akun Anda masih aktif.

Penghapusan akun tidak aktif ini tidak berlaku untuk akun milik organisasi, seperti akun bisnis atau pendidikan (sekolah, universitas). Google juga mengecualikan akun yang punya video di YouTube dari tindakan penghapusan.

Akun nganggur rawan dibobol “Bersih-bersih” akun tidak aktif dilakukan untuk meningkatkan keamanan data pengguna. Sebab, Google kerap kali menemukan penggunanya tidak menggunakan autentifikasi dua faktor dan terus memakai kata sandi yang sama sehingga rawan dibobol.

Maka itu, akun-akun lawas yang tak diamankan memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami serangan pembajakan, phising, pencurian data, dan lain sebagainya. Lewat pertimbangan di atas, Google akhirnya memutuskan menghapus akun “nganggur” ketimbang membiarkan akun terbengkalai.

“Setelah disusupi, akun bisa dipakai untuk apa saja. Mulai dari pencurian identitas hingga sebagai vektor untuk konten yang tidak diinginkan dan berbahaya seperti spam,” tambah Google.

Langkah ini sebelumnya juga dilakukan Google untuk layanan Photos pada November 2020 lalu. Google menerapkan kebijakan hapus konten secara otomatis untuk akun yang tidak aktif.

Supaya file yang disimpan di Photos tetap ada, pengguna harus aktif mengakses aplikasi atau mengunjungi situs Google Photos. (bsh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *