INDRGIRI HULU, FOKUSRIAU.COM-Tingginya intensitas hujan di wilayah Indragiri Hulu (Inhu) membuat debit air Sungai Indragiri naik. Peningkatan debit air kian bertambah akibat limpahan air dari sejumlah sungai di Sumatera Barat dan Kabupaten Kuantan Singingi.
Akibatnya, Sungai Indragiri kini meluap dan merendam 16 desa di Inhu.
Kepala Kantor Penanggulangan Bencana Daerah (KPBD) Inhu, Dody Iskandar menjelaskan, 16 desa yang terendam banjir berada di 5 kecamatan, yakni Peranap, Rakit Kulim, Sei Lala, Pasir Penyu dan Rengat Barat.
Banjir paling parah terjadi di Desa Setako Raya, Kecamatan Peranap. “Wilayah Desa Setako Raya memang berada di hulu. Jadi desa itu yang pertama menerima limpahan air Sungai Indragiri, ditambah lokasi desa rendah,” ungkap Dody, Kamis (21/12/2023).
Berdasarkan data yang diterima, jumlah Kepala Keluarga (KK) yang terdampak banjir di Desa Setako Raya sebanyak 500 KK dengan total rumah sebanyak 125 rumah.
Meski begitu, menurut Dody, saat ini tidak ada warga Desa Setako Raya yang mengungsi akibat banjir.
“Mereka masih melakukan aktifitas sehari-hari, hanya saja akses jalan penghubung Kecamatan Peranap dan Kecamatan Batang Peranap saat ini terendam banjir sehingga tidak bisa dilalui oleh warga,” ungkapnya.
Terkait kondisi banjir yang melanda Inhu, KPBD Inhu sudah mengusulkan penetapan status tanggap darurat banjir. “Sudah kita ajukan, tinggal menunggu ditandatangani oleh Bupati,” ujarnya.
Selain itu, KPBD Inhu juga sudah menyiagakan petugas serta sejumlah peralatan berupa perahu untuk membantu warga yang terdampak banjir.
Sebagai informasi musim hujan di Kabupaten Inhu akan terus berlangsung hingga Bulan Januari.
“BMKG belum mengeluarkan rilis terkait curah hujan di Inhu, namun kemarin kita sempat berdiskusi dan disampaikan bahwa puncak musim hujan ini akan terjadi sampai Bulan Januari,” ujarnya dikutip FokusRiau.com dari TribunPekanbaru.com.
Sehingga kepada warga Inhu yang tinggal di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Indragiri agar waspada terhadap peningkatan volume air Sungai Indragiri.
“Bagi warga yang tinggal di sepanjang DAS dihimbau agar waspada dan selalu berkoordinasi dengan Satgas kita yang ada di Kecamatan, guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan apabila terjadi banjir,” tukasnya. (bsh)