Sertifikasi Gran Max Dicabut, Daihatsu Bakal Tarik 320.000 Kendaraan

Kementerian Transportasi Jepang Selasa (16/1/2024) mencabut sertifikasi keselamatan tiga model Daihatsu setelah memanipulasi uji keselamatan tabrakan. (Foto: Daihatsu Indonesia)

PEKANBARU, FOKUSRIAU.COM-Daihatsu Motor Co, Rabu (17/1/2024) menyebut pihaknya sedang mempertimbangkan penarikan kembali dua model kendaraan mini yang ditemukan memiliki cacat pintu. Kendaraan yang berpotensi ditarik kembali tersebut sekitar 320.000 unit.

Pengumuman itu muncul sehari setelah Kementerian Transportasi Jepang menginstruksikan Daihatsu mempertimbangkan penarikan kembali model Cast yang dijual dengan merek Daihatsu dan Pixis Joy yang dijual di bawah merek induknya Toyota Motor Corp, setelah terungkap kalau perusahaan tersebut telah melakukan kecurangan dalam uji keselamatan untuk sebagian besar modelnya.

Daihatsu mengatakan, bulan lalu bahwa model tersebut mungkin tidak memenuhi standar keselamatan sebab pintunya bisa terkunci dan sulit dibuka dari luar jika terjadi kecelakaan.

Penarikan kembali tersebut jika dilanjutkan akan memberikan pukulan lain bagi produsen mobil itu yang terpaksa menghentikan semua pengiriman kendaraan dalam dan luar negeri bulan lalu, karena skandal inspeksi keselamatan.

Perusahaan ini juga kemudian menghentikan semua produksi kendaraan tetapi kembali beroperasi di Indonesia dan Malaysia setelah beberapa hari, dengan persetujuan dari otoritas setempat.

Produsen mobil kecil tersebut mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka tidak tahu kapan mereka dapat melanjutkan produksi dalam negeri, dan menambahkan bahwa prospek setelah penghentian sementara hingga bulan Januari masih belum pasti.

Toyota akan meninjau operasi bisnis Daihatsu. “Dan mempertimbangkan perombakan manajemennya,” kata Presiden Toyota, Koji Sato kepada wartawan, Selasa (16/1/2024).

Kementerian Perhubungan Jepang, yang telah memeriksa operasi di Daihatsu, mengatakan pada Selasa bahwa pihaknya akan mencabut sertifikasi yang diperlukan untuk produksi massal untuk tiga model yang dibuat produsen mobil tersebut yang salah satunya Gran Max dan menambahkan, pihaknya menemukan 14 kasus pelanggaran lainnya. (bsh)

sumber: kyodo/republika.co.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *