INDRAGIRI HILIR, FOKUSRIAU.COM-Ribuan masyarakat di sejumlah wilayah Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau kini masih berjuang dan berusaha bertahan di tengah genangan banjir.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Inhil, Senin (22/1/2024) pukul 17.00 Wib mencatat, ada 13 desa dari 9 kecamatan di Inhil terdampak banjir.
Sembilan kecamatan itu adalah Kemuning, Tempuling, Pelangiran, Batang Tuaka, Gaung, Keritang, Pulau Burung dan Tembilahan Hulu dan Keritang.
Total korban terdampak banjir di semua kecamatan mencapai 3.194 kepala keluarga atau 11.380 jiwa dan 1.959 unit rumah.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Inhil, R Arliansyah menjelaskan, banjir saat ini tidak terlalu parah dan belum menyebabkan warga mengungsi dari rumah mereka.
“Meskipun ada yang mengungsi, tapi ke tempat keluarga saja dan sekarang sudah kembali. Sekarang banjir sudah mulai menyusut, tetapi ada juga bertahan. Ada juga yang banjirnya sudah surut, tapi datang lagi, seperti di Desa Wonosari Kecamatan Pelangiran,” urainya.
Ditambahkan, beberapa desa lain yang masih ada di Mumpa dan Karya Tunas Jaya (Tempuling), Lahang Hulu (Gaung). Kemudian di Sungai Danai (Pulau Burung), Pulau Palas, Sialang Panjang dan Kuala Sebatu (Tembilahan Hulu).
“Banjir ini terjadi sejak Desember 2023 dengan korban terdampak terbanyak di Desa Kuala Keritang Kecamatan Keritang sebanyak 444 KK dan 1770 jiwa,” tambahnya.
Sampai Senin (22/1/2024), BPBD Inhil terus memantau ketinggian genangan air paling tinggi melanda Desa Pulau Palas, Kecamatan Tempuling. Kondisi saat ini masih menggenan dengan ketinggian 45 cm dari permukaan tanah.
“Seluruh masyarakat saya imbau waspada dengan kondisi ini. Semoga dalam Minggu ini datanya sudah lengkap dan bantuan bisa kita salurkan ke semua korban. Semoga kita terus dan selalu dalam lindungan Allah SWT,” tukasnya. (bsh)