Banjir Bandang di Sumbar, Puluhan Nyawa Melayang, Rumah dan Kendaraan Hanyut

Warga melihat sebuah mobil yang terdampak banjir bandang di Nagari Bukik Batabuah, Agam, Sumatera Barat, Minggu (12/5/2024) lalu. (Foto: Antara via BBC Indonesia)

BUKITTINGGI, FOKUSRIAU.COM-Masih teringat jelas dalam fikiran Riswan, bagaimana suara gemuruh banjir bandang menerjang tempat tinggalnya di Nagari Koto Tuo, Kecamatan IV Koto, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar), Sabtu (11/5/2024).

Banjir bandang tersebut datang begitu cepat. Sejumlah bangunan hanyut ditelannya.

“Bunyi batu bergesekan dan suara air bergemuruh. Akhirnya rumah, kendaraan, warung dan sekolah hilang,” kenang Riswan dilansir FokusRiau.Com dari Tribunnews, Selasa (14/5/2024).

Riswan menggambarkan, air yang datang menerjang begitu besar. Banjir tersebut membawa kayu-kayu setinggi dua hingga delapan meter, terdapat pula batu sebesar mobil.

“Airnya juga sangat amat besar, sehingga banyak bangunan hilang tak tersisa terdampak banjir ini,” ucapnya.

Dikatakan, bangunan sebuah sekolah IV Koto nyaris tak tersisa gara-gara dihantam derasnya banjir. Tak hanya itu, sejumlah rumah hingga warung lenyap terbawa arus. “Kendaraan yang terparkir di luar rumah turut disapu oleh banjir besar ini,” ungkapnya.

Warga Nagari Koto Tuo lainnya, Martis mengatakan, banjir bandang menghanyutkan kedai dan mobil Mitsubishi Xpander miliknya. Bangunan kedai semi permanen tersebut lenyap tak terisa. “Entahlah, puing bangunannya saja tidak ketemu lagi,” tuturnya.

Adapun mobilnya berhasil ia temukan meski hampir setengah bodinya penyok karena terkena batu besar yang terbawa banjir. Banjir juga menerpa rumahnya. Rumah Martis masih berdiri walau bagian dalamnya dipenuhi lumpur.

Banjir bandang di Sumbar
Banjir bercampur lahar dingin Gunung Marapi di Sumbar melanda sejumlah daerah, yakni Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Padang Panjang.

Sampai Senin (14/5/2024) tercatat 43 orang tewas. “Update sampai siang pukul 13.00 WIB ini secara total ada 43 korban meninggal dunia. Tadi ditemukan 6 korban lagi,” ujar Kepala Basarnas Padang Abdul Malik.

Rincian korban jiwa meliputi 19 korban ditemukan di Agam, 14 di Tanah Datar, delapan di Padang Pariaman dan dua di Padang Panjang.

Kata Abdul, enam korban yang ditemukan pada Senin berasal dari Tanah Datar (lima orang) dan Padang Panjang (satu orang). Baca juga: Korban Banjir Sumbar Terseret Air 72 Km, dari Padang Panjang sampai Padang

Juru Bicara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar, Ilham Wahab menuturkan, banjir bandang bercampur lahar dingin ini disebabkan tingginya intensitas hujan di kawasan Gunung Marapi di Agam dan Tanah Datar.

“Sungai-sungai yang berhulu di Gunung Marapi kemudian meluap sehingga menyebabkan terjadinya banjir bandang,” terangnya sembari menambahkan, air sungai meluap hingga ke Padang Panjang dan Padang Pariaman.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto mengungkap, status tanggap darurat bencana banjir lahar dingin dan tanah longsor di Sumbar resmi ditetapkan dan diberlakukan selama 14 hari ke depan.

“Semua sepakat dari BNPB, kepala pemerintah daerah, TNI/Polri menetapkannya berlaku dari saat ini hingga dua pekan ke depan atau 14 hari,” paparnya di Padang Pariaman, Senin kemarin.

Selama masa tanggap darurat, upaya penanganan bencana akan dilakukan di daerah-daerah yang terdampak, yakni meliputi evakuasi warga, pencarian korban hilang, dan identifikasi korban meninggal.

Kemudian, penyaluran bantuan logistik kebutuhan pokok berikut sarana prasarana penunjang, hingga tahap rehabilitasi dan rekonstruksi fasilitas yang rusak. Gubernur Sumbar Mahyeldi menyampaikan, berdasarkan data per Senin, terdapat 269 unit rumah masyarakat yang rusak.

Banjir juga merusak tiga unit sarana pendidikan, satu unit sarana kesehatan dan sembilan tempat ibadah. “Semua data tersebut masih bersifat sementara, nanti akan diperbarui secara berkala,” ujarnya dikutip FokusRiau.Com dari RRI.co.id, Senin kemarin. (ant/bsh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *