Dugaan Korupsi PT SPR, Bareskrim Periksa Para Mantan Gubernur Riau

Direktur Reskrimsus Polda Riau, Kombes Pol Nasriadi. (Foto: Istimewa)

PEKANBARU, FOKUSRIAU.COM-Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri tengah mengusut kasus dugaan korupsi yang membelit PT Sarana Pembangunan Riau (SPR). Sejumlah pihak sudah dipanggil dan dimintai keterangan, termasuk para mantan Gubernur Riau.

Salah satunya yang sudah diperiksa adalah Syamsuar. Mantan Bupati Siak dua periode itu diperiksa di Polda Riau.

Dugaan korupsi yang didalami adalah pengelolaan PT PSR, terkait operasional wilayah kerja Langgak di Kecamatan Tandun, Kabupaten Rohul.

Direktur Reskrimsus Polda Riau, Kombes Pol Nasriadi tak menampik adanya pemeriksaan terhadap para mantan gubernur.

“Kemarin ada memang pemeriksaan mantan gubernur. Kita mendapat surat dari Bareskrim, terutama dari Direktorat Tindak Pidana Korupsi untuk membackup anggota penyidik menyiapkan tempat dan tempat sudah kita siapkan,” kata Nasriadi, Senin (1/7/2024).

Meski pemeriksaan dilakukan di Polda Riau, Nasriadi mengaku tak mengetahui pasti apa materi pemeriksaan yang berlangsung 3 hari.

“Dalam hal ini kita tidak mengikuti apa materi pemeriksaannya. Kita hanya menyiapkan tempat untuk rekan-rekan dari penyidik Bareskrim dan itu sudah dilakukan selama 3 hari di sini,” ujarnya.

“Apa materinya, kami tidak tahu. Kita hanya menyiapkan tempat dan membackup kegiatan mereka, gitu aja,” sambung perwira menengah berpangkat bunga melati tiga di pundak ini.

Selain Syamsuar, sejumlah mantan Gubernur Riau lainnya juga menjalani proses pemeriksaan yang sama.

“Yang kami dengar bukan hanya Pak Syamsuar, tapi gubernur-gubernur yang menjabat tahun 2010 sampai 2023 juga diperiksa,” ulasnya dikutip FokusRiau.Com dari TribunPekanbaru.

Ditambahkan, saat ini pihaknya sedang menunggu apakah tim penyidik Bareskrim masih akan meminta bantuan tempat untuk melakukan pemeriksaan di Polda Riau.

“Ini kita menunggu apakah nanti ada permintaan lagi, kita akan menyiapkan lagi. Karena namanya backup itu kan ada backup tempat, backup kegiatan, dan lain sebagainya. Saat ini kita hanya diminta backup tempat,” tukasnya. (bsh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *